Israel dan Palestina Sepakat Lebih Sering Dialog

Reporter

Editor

Jumat, 3 September 2010 10:19 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan PM Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS/Jason Reed

TEMPO Interaktif, Pemimpin Israel dan Palestina setuju mengadakan serangkaian pembicaraan pada hari Kamis (2/9), untuk membentuk kerangka kerja kesepakatan damai yang didukung Amerika Serikat. Dalam setahun mereka ingin mengakhiri konflik yang telah memanas selama enam dasawarsa

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang menjadi tuan rumah sesi pertama pembicaraan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yakin perundigan ini sukses. Meski banyak orang yang ragu dan skeptis akan gagal.

Presiden Barack Obama, yang berambisi menyelesaikan sengketa panjang ini telah menetapkan tujuan untuk menarik kesepakatan dalam waktu 12 bulan. Dalam setahun nantikan akan tercipta sebuah negara Palestina yang merdeka yang damai, berdampingan dengan negara Yahudi.

"Ini tidak akan mudah," kata Netanyahu. "Sebuah kedamaian sejati, perdamaian abadi, akan dicapai hanya dengan konsesi bersama dan menyakitkan dari kedua belah pihak."

Meskipun sikap pesimis dan skeptis berkembang luas, Netanyahu dan Abbas setuju untuk bertemu lagi pada 14-15 September yang juga akan dihadiri oleh Clinton. Para diplomat mengatakan pertemuan itu akan berlangsung di Mesir bersama Yordania yang merupakan salah satu pendukung utama perdamaian ini.

Menurut utusan perdamaian Amerika Serikat untuk Timur Tengah George Mitchell, kedua belah pihak sepakat untuk bertemu setiap dua minggu sesudahnya. Perjanjian untuk melanjutkan pembicaraan tersebut menandai langkah ke depan, meskipun sengketa permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat bisa menghentikan kemajuan ini.

"Kami yakin bahwa jika Anda bergerak maju dengan itikad baik dan tidak bimbang dalam komitmen masalah ini selesai," kata Clinton kepada Netanyahu dan Abbas saat pembicaraan dimulai. "Anda memiliki kesempatan untuk mengakhiri konflik dan permusuhan yang telah terjadi selama ini.”

Kedua pemimpin yang berjabat tangan setelah memulai pembicaraan formal di ruang tamu Departemen Luar Negeri, menandai dimulainya kembali dialog yang berhenti sejak 2008.

Baik Netanyahu dan Abbas telah mengatakan mereka menginginkan sebuah solusi "dua-negara." Tapi keduanya tertatih-tatih dengan tantangan politik dalam negeri, dan mempertanyakan prospek kesepakatan final.

Abbas kembali menyerukan Israel untuk mengakhiri blokade Jalur Gaza dan menghentikan aktivitas pemukiman. Tapi ia juga mengatakan Palestina membutuhkan keamanan, tuntutan utama Israel diperkuat oleh penembakan minggu ini di Tepi Barat.

"Kami ingin menyatakan komitmen kami untuk mengikuti semua kesepakatan kami, termasuk keamanan dan mengakhiri hasutan," kata Abbas.

Kelompok Islam garis keras Palestina Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, menolak pembicaraan damai dan menyatakan akan terus menyerang Israel. Empat warga Israel tewas dan dua luka-luka dalam dua serangan terpisah di Tepi Barat yang diduduki minggu ini.

Juru bicara Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza mengatakan sekitar 13 kelompok militan telah bergabung untuk memulai "serangan yang lebih efektif" terhadap Israel. Ketika ditanya apakah ini termasuk pemboman bunuh diri, ia berkata: "Semua pilihan terbuka”

Kelompok pemukim Yahudi, sementara itu, berjanji untuk berpacu dengan konstruksi baru di wilayah yang diduduki di Tepi Barat dan mengancam untuk menggagalkan perundingan.

REUTERS I MARIA C I PGR

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya