Oposisi Malaysia Kecewa atas Sikap Konfrontatif Najib

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Agustus 2010 04:57 WIB

Anwar Ibrahim. REUTERS
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemimpin oposisi Malaysia dari Pakatan Rakyat, Anwar Ibrahim, kemarin menyatakan kekecewaannya atas sikap konfrontatif yang diterapkan pemerintah Perdana Menteri Najib Razak terhadap Indonesia.

"Saya sama sekali tak menyokong langkah yang diambil untuk bermusuhan dengan Indonesia," kata Anwar kepada Tempo saat dihubungi melalui telepon seluler istrinya kemarin. Ia meminta pertemuan pejabat tingkat tertinggi diselenggarakan untuk menyelesaikan pelbagai persoalan kedua negara.

Hubungan Indonesia dan Malaysia kembali memanas setelah insiden penahanan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau oleh Malaysia. Ketiga aparat itu ditangkap setelah menahan para nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia secara tidak sah.

Insiden itu memicu gelombang demonstrasi di pelbagai daerah. Konflik kian memanas setelah sekelompok demonstran melempari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dengan kotoran. Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman pun tersengat. Ia mengancam akan mengeluarkan imbauan agar warganya menunda dulu rencana berkunjung ke Indonesia (travel advisory) jika situasinya terus memburuk. Demonstrasi balasan pun terjadi di beberapa kota di Malaysia.

Anwar menuding ada pihak-pihak di dalam partai berkuasa, Organisasi Bangsa Melayu Bersatu (UMNO), yang ingin memanas-manasi hubungan kedua negara. "Kedua rakyat rugi, tidak ada yang untung," ia menegaskan.

Ia menyeru agar para elite di Malaysia tak terlalu menanggapi secara berlebihan protes yang dilakukan sekelompok kecil orang di Indonesia. Ia meyakini kebanyakan penduduk dari kedua negara menginginkan hubungan bilateral tetap terus damai dan tenang.

Di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melayangkan surat resmi kepada Perdana Menteri Najib Razak kemarin berkaitan dengan sengketa terbaru ini. Namun juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menolak menjelaskan isi surat itu. Ia hanya menyatakan pemerintah kecewa atas peristiwa penangkapan tiga aparat Indonesia oleh Malaysia itu.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam acara buka puasa bersama tadi malam menjelaskan, Indonesia telah mengirim dua nota keberatan. Nota pertama dikirim Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada 18 Agustus lalu, yang berisi tentang keberatan terhadap penangkapan tiga petugas Indonesia. Nota kedua berisi tentang keberatan terhadap perlakuan yang diterima tiga petugas itu.

Dengan mengirim dua nota itu, kata Djoko, Indonesia ingin mendorong percepatan pembahasan wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. "Kedua pihak telah sepakat mempercepat pembahasan menjadi 6 September nanti," ujarnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, dalam jumpa pers kemarin menyatakan Indonesia tak akan menarik Duta Besar Da'i Bachtiar dari Kuala Lumpur. Ia menilai keberadaan Da'i di sana penting untuk menengahi persoalan yang ada. "Ibarat perang, jenderal selalu pulang terakhir," ujarnya.

Hubungan kedua negara kerap memburuk, dari persoalan penyiksaan pekerja Indonesia hingga klaim budaya dan perbatasan oleh Malaysia.

Adisti Dini Indreswari | Dwi Riyanto Agustiar | Faisal Assegaf







Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

28 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

28 Juni 2018

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

26 Maret 2018

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.

Baca Selengkapnya

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

26 Maret 2018

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

8 Maret 2018

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.

Baca Selengkapnya