Pemilihan Umum Australia Berlangsung Ketat

Reporter

Editor

Minggu, 22 Agustus 2010 07:43 WIB

Julia Gillard. AP/Mark Graham
TEMPO Interaktif, Sydney - Partai Buruh dan koalisi oposisi konservatif dalam Pemilihan Umum Australia bersaing ketat. Sampai Sabtu malam, belum ada suara mayoritas antara kedua partai di parlemen. Pemilihan ini terancam buntu dan akan terbentuk parlemen menggantung. Peristiwa langka yang tidak pernah terjadi selama 70 tahun terakhir.

Dalam penghitungan terakhir, partai buruh, partai yang berkuasa di bawah Perdana Menteri Julia Gillard mendapat 60 kursi. Sedangkan koalisi partai Liberal dan Nasional yang dipimpin Tony Abbott mendapat 61 kursi. Namun, dari keterangan tidak resmi, Partai Buruh mengklaim mendapat 70 kursi sedangkan konservatif mendapat 72 kursi.

Dengan sekitar tiga-perempat suara yang dihitung Sabtu malam tersebut, anggota parlemen dari kedua partai besar mengaku mereka tidak akan mendapatkan cukup suara untuk membentuk mayoritas di parlemen, hingga pemerintah bisa dibentuk. Adapun di belakang dua partai ini ada kelompok independen dan partai hijau.

Jika kedua partai tidak bisa memperoleh hasil mayoritas, seperti banyak analis dan anggota parlemen senior memprediksi, pemenang pemilihan hari Sabtu akan ditentukan melalui proses negosiasi yang intensif oleh Partai Buruh dan koalisi konservatif dengan Hijau dan setidaknya tiga independen.

"Beberapa hari ke depan akan sangat menegangkan," kata Perdana Menteri Julia Gillard saat bertemu dengan pendukung Partai Buruh di rumahnya di Melbourne. "Namun terlalu dini untuk mengatakan siapa pemenangnya, masih ada banyak kursi yang tersisa, beberapa hari ke depan sangat menentukan," ujarnya.

Lawan Gillard, Abbott mengatakan ketidakmampuan Partai Buruh untuk mendapatkan mayoritas jelas sebuah tanda telah kehilangan legitimasinya di mata rakyat Australia. Abott akan aktif untuk memulai pembicaraan dengan kelompok independen.

Gillard, 48, mantan pengacara dan advokat serikat Partai Buruh, menjadi perdana menteri pertama wanita di Australia pada Juni lalu. Dia menggeser Kevin Rudd. Popularitas Rudd menurun drastis selama beberapa minggu, dan banyak anggota Partai Buruh yakin bahwa pemilu tidak bisa dimenangkan bila dia tetap menjadi pemimpin partai.

Sayangnya, Partai Buruh pecah. Kampanye Gillard dirusak oleh pertengkaran internal Partai Buruh, karena beberapa pendukung Rudd tidak diterima pemimpinnya diganti secara mendadak menjelang pemilihan umum.
NY TIMES I POERNOMO GR

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya