Untuk Pertama Kalinya Myanmar Adakan Pemilu Parlemen  

Reporter

Editor

Jumat, 13 Agustus 2010 13:47 WIB

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
TEMPO Interaktif, Yangon - Myanmar akan menyelenggarakan pemilihan parlemen, 7 November. Sebuah perhelatan pertama kali selama dua dekade sekaligus untuk mengakhiri spekulasi krisis politik terhadap negara yang dikuasai rezim militer.

Pekan ini, 40 partai mendaftar ke Komisi Pemilihan bentukan militer untuk ambil bagian terhadap terbentuknya pemerintahan sipil di negara berpenduduk 48 juta jiwa.

Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah kelompok hak asasi manusia mengatakan pemilihan menjadi tak berarti bila junta menolak keikutsertaan tahanan politik yang sekarang dalam penjara, termasuk penolakan terhadap peraih Nobel Perdamaian Aung Saan Suu Kyi.

Partai pimpinan Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, yang memenangkan pemilihan umum terakhir pada 1990 namun ditentang militer, menolak mendaftar dengan alasan pemilu kali ini merupakan pemilu "tak jujur".

Suu Kyi, putri pahlawan nasional saat negaranya merebut kemerdekaan dari penjajah Inggris, pertama ditahan pada 1989 setahun setelah dia menyerukan reformasi politik. Dia menghabiskan 15 tahun dalam bui dari 21 tahun masa hukuman. Sisanya dihabiskan dalam tahanan rumah.

Sedikitnya tujuh partai yang mendaftar ke komisi pemilihan dipercaya mewakili militer yang akan mengontrol menteri-menteri kunci dan merebut 25 persen kuota kursi parlemen sesuai dengan undang-undang baru. Panglima angkatan darat akan menjadi lebih kuat posisinya dibandingkan presiden.

Salah satu partai politik oposisi terbesar Myanmar, Partai Demokrasi Persatuan (UDP), pekan ini, mengancam bakal menarik diri dari pemilu jika ada gejala tak sehat yang dilakukan oleh penguasa militer pada jalannya pemilu. Sejumlah partai bahkan menuduh unit mata-mata intelijen rezim militer mencoba mengitimasi anggota mereka.

Para pengamat politik dan diplomat, meskipun demikian, mengatakan pemilihan dapat menjadi pertanda titik balik secara perlahan kembalinya kekuasaan pemerintah sipil bebas dari kontrol militer. Mereka menambahkan bahwa ini merupakan proses evolusi pergeseran dari junta militer.

REUTERS | CHOIRUL






Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya