Pengadilan Kasus Hariri Minta Bukti kepada Hizbullah
Reporter
Editor
Kamis, 12 Agustus 2010 10:25 WIB
Gambar video yang diklaim sebagai peta pembunuhan Rafiq Hariri yang diperoleh dari agen rahasia. AP
TEMPO Interaktif, Beirut - Pengadilan internasional yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam kasus kematian mantan Perdana Menteri Libanon Rafiq Hariri meminta Hizbullah menyerahkan bukti soal keterlibatan Israel.
Permintaan itu terkait pernyataan pemimpin kelompok Syiah paling berkuasa di Libanon Selatan itu, Hassan Nasrallah. Ia Senin lalu menuding negara Zionis itu merupakan dalang pembunuhan Hariri, ayah dari Perdana Menteri Saad Hariri saat ini. Insiden itu berlangsung pada hari valentine lima tahun lalu.
Nasrallah menyatakan bukti yang mereka miliki adalah berupa rekaman video pengakuan dari mata-mata Israel yang bekerja di Libanon serta peta lokasi pembunuha yang diperoleh dari agen rahasia itu.
Sebelumnya Nasrallah yang dua kali nyaris dibunuh oleh Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) tahun ini menuding pengadilan internasional itu menyasar anggota-anggotanya. Ia menyatakan peradilan itu bersifat politis.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."