Pemakaman seorang tentara Israel yang tewas dalam baku tembak tentara Israel dengan Libanon 4 Agustus lalu. AP/Bernat Armangue
TEMPO Interaktif, Washington - Kongres Amerika Serikat menyatakan mengehntikan bantuan militer bagi Libanon terkait baku tembak di perbatasan Israel. Peristiwa itu menewaskan satu tentara Israel, serta tiga serdadu dan satu wartawan Libanon.
Ketua Subkomite Bantuan Luar Negeri DPR Nita Lowey bersama rekannya sesama Partai Demokrat Howard Berman mengumumkan menunda pemberian bantuan US$ 100 juta bagi militer Libanon. Anggota DPR senior dari kubu Republik Eric Cantor bahkan mengusulkan jangan ada lagi bantuan bagi negara itu.
Lowey menegaskan baku tembak antara tentara Libanon dan Israel di perbatasan pada pekan lalu itu merupakan peristiwa tragis dan seharusnya dapat dicegah. Bantuan Amerika bertujuan memperkuat keamanan kami dan sekutu kami,” katanya.
Namun juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley mengatakan Presiden Barack Hussein Obama belum berencana meninjau kembali kerja sama militer dengan Libanon setelah insiden itu. Negara adikuasa ini sudah menggelontorkan US$ 720 juta buat militer Libanon sejak 2006.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."