Berlian Berdarah Naomi Campbell

Reporter

Editor

Kamis, 5 Agustus 2010 21:11 WIB

Supermodel terkenal dan juga artis kelahiran Streatham, London, Inggris, Naomi Campbell, saat menghadiri acara 'Pride of Britain Awards' di London (6/10). Foto: AP/Matt Dunham
TEMPO Interaktif, DEN HAAG -Supermodel Naomi Campbell akhirnya mengaku menerima hadiah berlian yang dijuluki 'blood diamond' itu di depan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, Kamis (5/8). Campbell, 40 tahun, dipanggil sebagai saksi atas kasus yang melibatkan bekas Presiden Liberia Charles Taylor. Sebelumnya berulang kali Campbell membantah.

"Beberapa lelaki datang memberikan berlian-berlian itu pada saya," kata Campbell yang didampingi tim kuasa hukumnya, yang salah satunya adalah pengacara senior asal Inggris Sir Ken Macdonald. "Setelah makan malam," ujarnya lagi. Saat itu, Campbell mengaku sedang dijamu makan malam oleh Presiden Afrika Nelson Mandela pada 1997.

"Saya nggak tahu apakah mereka ini utusan Presiden Taylor," kata model mahal berdarah Afrika ini. "Mereka nggak ngomong secara langsung kalau berlian ini hadiah dari Presiden Taylor." Campbell akhirnya mengaku setelah seorang bekas agennya, Carole White, dan aktris Mia Farrow mengatakan mereka tahu soal hadiah berlian itu langsung dari Campbell.

"Campbell bilang pada saya keesokan harinya bahwa pada tengah malam selepas jamuan laki-laki itu datang mengetuk pintu kamarnya," demikian dikatakan Farrow dalam testimoninya. "Laki-laki itu memberinya sebuah berlian berukuran besar yang belum diasah." Farrow dan White pun akhirnya diminta bersaksi di persidangan.

Adapun Taylor menolah dakwaan pengadilan bahwa ia mempersenjatai kelompok pemberontak Sierra Leone, Fron Revolusi Bersatu (RUF). Dia juga menampik telah menukar berlian-berlian itu dengan senjata semasa perang sipil di Afrika Barat. "Saya tidak pernah menukar berlian dengan senjata," kata Taylor, 62 tahun.

Kelompok pemberontak ini dikenal brutal karena kerap memotong tangan dan kaki warga sipil selama perang saudara 1991-2001. Alhasil, berlian-berlian ini dinamai 'berlian berdarah' karena ditambang di kawasan yang dikuasai oleh pemberontak. Berlian-berlian ini disebut-sebut dipakai untuk mendanai aksi kekerasan dalam konflik di Sierra Leone dan Liberia ini.


| AP | GUARDIAN | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

10 Mei 2015

WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 9 Mei 2015, menyatakan Liberia telah sepenuhnya bebas dari Ebola.

Baca Selengkapnya

Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

2 April 2014

Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

Wabah sejauh ini diduga menewaskan sedikitnya 83 orang di Guinea dan kini menyebar ke Liberia.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

13 Desember 2012

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

Sirleaf mengikuti perilaku orang-orang yang dikritiknya dulu dengan menempatkan sanak saudaranya di posisi 'basah' .

Baca Selengkapnya

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

30 Mei 2012

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

Dia terbukti bertanggungjawab untuk membantu dan memfasilitasi
sejumlah kejahatan yang paling keji dan brutal dalam catatan
sejarah.

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

28 Juli 2009

Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

Mantan Presiden Liberia Charles Taylor mengatakan dia muak dengan tuduhan kejahatan perang di pengadilan bahwa ia memakan daging manusia, dalam kesaksian oleh mantan ajudannya yang buta huruf.

Baca Selengkapnya