Invasi Ubur-Ubur, Spanyol Tutup Pantai  

Reporter

Editor

Rabu, 4 Agustus 2010 17:40 WIB

Ubur-ubur. TEMPO/ Adi Prasetya

TEMPO Interaktif, Madrid - Otoritas Spanyol memutuskan menutup seluruh garis pantainya bagi wisatawan karena invasi ubur-ubur, sejak awal pekan ini. Serangan ini berawal dari beberapa titik pantai di Costa Blanca, bagian utara Alicante setelah sekelompok besar ubur-ubur penyengat mauve menyerbu pantai di perairan Mediterania itu, Kamis pekan lalu.

Mahluk berkaki banyak itu sekilas tampak imut dengan warna kulit ungu dan berubah jadi kuning yang bersinar di waktu malam. Namun sengatannya mampu menimbulkan reaksi alergi akut, dan, bagi sebagian orang, gagal jantung.

Petugas Palang Merah Spanyol merawat 50 korban sengatan yang masuk dalam tempo setengah jam di Pantai Denia, Costa Blanca, Kamis lalu. Kawasan wisata di timur Spanyol ini merupakan satu pantai populer yang menyedot dua juta turis per tahun.

Costa Blanca juga pernah jadi lokasi serangan ubur-ubur 2008 lalu, dengan korban mencapai 4000 orang. Kementerian Lingkungan Hidup Spanyol berpatroli di perairan sepanjang pantai untuk mencari ubur-ubur. Begitu ditemukan, petugas akan mengibarkan bendera merah yang berarti pantai ditutup.

"Kami terkejut oleh ledakan mendadak ini," ujar Profesor Just Bayle, Kepala Ilmu Laut Universitas Alicante. Menurutnya, ubur-ubur menyukai perairan dengan kadar garam rendah, seperti Denia, yang dekat dengan hilir sungai.

Ahli kelautan juga menemukan kenaikan populasi ubur-ubur kotak (Carybdea marsupialis) di Costa Blanca. Mahluk berbentuk kubus ini biasanya hanya ditemukan di perairan Karibia di Amerika Tengah. Sengatannya meninggalkan bekas seperti luka bakar di kulit, dan bertahan hingga tiga pekan. Ubur-ubur jenis ini membahayakan perenang dan penyelam karena bentuknya yang transparan dan sulit terdeteksi.

Di sisi lain Spanyol, di perairan Atlantik, pemerintah telah menutup sembilan pantai sejak akhir pekan lalu. Penyebabnya adalah serangan Man o'War Portugis. Mirip ubur-ubur, namun lebih tepat disebut koloni hidrozoa mikroskopik. Bentuknya seperti ubur-ubur yang terapung, namun jauh lebih berbahaya. Kakinya yang mencapai 9 meter memiliki daya sengat 10 kali lebih kuat ketimbang ubur-ubur dan bisa mematikan pria dewasa.

Pemerintah telah menyebar poster di sepanjang pantai yang meminta pengunjung untuk ekstra hati-hati saat berada di air dan cara menangani sengatan ubur-ubur. Kementerian Lingkungan Hidup Spanyol mengatakan masih meneliti penyebab membludaknya populasi ubur-ubur, yang menyukai perairan hangat. Kemungkinan terbesarnya adalah air laut yang semakin hangat akibat pemanasan global dan anjloknya pemangsa ubur-ubur seperti penyu dan tuna.

TELEGRAPH | REZA M

BERITA TERPOPULER LAINNYA:

Polisi Telisik Situs Porno di Komputer Gedung Dewan

Candi Bawah Laut Masih Misteri

China Siapkan Bus "Mengangkang"

Advertising
Advertising

Inilah Beda Redenominasi dengan Sanering

Video Pembunuhan Aktivis Papua Beredar

Bumi Resources Sangkal Suap Gayus

Berita terkait

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

30 Oktober 2023

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

22 Oktober 2023

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Baca Selengkapnya

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

20 Juli 2023

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.

Baca Selengkapnya

Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

23 Juni 2023

Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

Pagar bambu memagari wilayah laut di peraiaran Kabupaten Tangerang. Memanjang hingga berkilo-kilometer. Tidak ada yang tahu siapa yang pasang.

Baca Selengkapnya