Skotlandia Tolak Dakwaan Konspirasi Pembebasan Peledak Lockerbie  

Reporter

Editor

Kamis, 22 Juli 2010 08:38 WIB

Abdel Basset al-Megrahi saat muda (kanan) dan kini. AP
TEMPO Interaktif, London - Politisi senior Skotlandia, Rabu, menyatakan tidak ada konspirasi dalam pembebasan peledak Lockerbie, menyusul pertanyaan Amerika Serikat atas pengaruh perusahaan minyak Inggris British Petroleum.

Menteri Pertama Alex Salmond menolak peran firma minyak tersebut dalam pembebasan warga Libya, Agustus tahun lalu, yang dihukum karena terbutki meledakkan pesawat Pan Am flight 103 di langit Lockerbie, Skotlandia pada 1988. Akibat peledakan bom, 270 penumpang tewas termasuk 189 warga Amerika Serikat.

"Kami tak berhubungan dengan BP baik lisan maupun tertulis atau lobi. Sejauh ini pembebasan tersebut berdasarkan kemanusiaan," ujar Salmond kepada BBC Radio 4.

Dia menegaskan penolakan itu dalam surat yanag dikirimkan ke Senat Amerika Serikat Komite Hubungan Luar Negeri yang akan mengadakan dengar pendapat pekan depan atas pembebasan Abdel Basset al-Megrahi.

Senat mengundang Direktur Utama BP Tony Hayward untuk didengar keterangannya bersama Mark Allen seorang penasihat perusahaan. Demikian sumber yang tak mau disebutkan namanya di Senat kepada Reuters di Washington.

Diplomat Inggris di ibu kota Amerika Serikat menyarankan meminta keterangan tertulis dari pemerintah Inggris dan Skotlandia.

Perdana Menteri Inggris David Cameron yang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington, Selasa, mengecam pembebasan Megrahi.

Skotlandia membebaskan Megrahi karena dipercaya masa hidup terpidana ini tinggal sebulan akibat kanker prostat. Dia dikembalikan ke Tripoli disambut sebagai pahlawan dan kini masih hidup.

BP, mendapatkan kritik keras Amerika Serikat akibat pencemaran minyak di Teluk Meksiko, membenarkan perusahaannya telah melobi pemerintah Inggris akhir 2007 atas kesepakatan antara pemerintah Inggris dengan Libya untuk membebaskan seorang terpidana pelaku peledakan di Lockerbie. Pernyataan BP menimbulkan kemarahan para anggota Senat Amerika Serikat.

Slamond, pemimpin independen Partai Nasional Skotlandia dan kepala pemerintahan minoritas di Dewan Skotlandia, bertahan dengan keputusan pembebasan Megrahi.

"Saya menyadari ketidaksetujuan pemerintah Amerika Serikat, keluarga korban, dan pihak terkait di Amerika Serikat atas keputusan pemerintah Skotlandia untuk membebaskan Megrahi," tulis Slamond.

REUTERS | CHOIRUL



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya