Iron Dome, Senjata Pertahanan Anyar Israel

Reporter

Editor

Selasa, 20 Juli 2010 18:54 WIB

Iron Dome. AP
TEMPO Interaktif, Yerusalem - Israel bakal menempatkan sedikitnya dua sistem anti rudal bikinan sendiri, Iron Dome, pada November mendatang. Demikian menurut Kementrian Pertahanan negeri itu hari ini.

Keputusan itu dibuat serangkaian tes final yang berlangsung sukses kemarin. Meskipun sistem itu tanpa kontroversi dan gembar-gembor di Israel, sejumlah negara, termasuk India, tertarik membelinya.

Disamping hal itu potensial menajamkan kemampuan strategis Israel, banyak pengamat yakin sistem telah mencapai dampak luas menyangkut kendali senjata dan stabilitas global.

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara bergerak yang sudah dibangun oleh Rafael Advance Defense Systems Israel. Perusahaan pelat merah itu punya rekam jejak memproduksi macam-macam sistem senjata canggih termasuk rudal Popeye laut mencegat misil udara, Spoke pemandu misil anti tank dan sistem persenjataan Typhoon.

Iron Dome ini jawaban Israel atas ancaman roket-roket jarak pendek dan menegah yang bisa meluncur sejauh 35 hingga 45 mil. Inilah sepotong pertahanan Israel final menghadapi serangan-serangan udara. Hal itu juga tampaknya garis pertahanan baru dengan Panah Amerika Serikat-Israel sebagai perlindungan utama untuk negeri Yahudi tersebut.

"Iron Dome adalah solusi pertahanan bergerak yang efektif dan inovatif untuk merontokkan roket-roket jarak pendek dan pelindung ancaman artileri kaliber 155 mm... dalam segala kondisi cuaca, termasuk awan rendah, hujan, hingga badai debu atau kabut," demikian dari brosur resmi produk itu. "Sistem ini menggunakan interseptor dengan hulu ledak spesial yang meledakkan target apapun di udara dalam hitungan detik."

"Terobosan Iron Dome tak hanya mencegat misil-misil, tapi konsep baru berdasarkan komando tingkat tinggi dan kendali teknologi yang secara otomatis mencegah ancaman intersepsi dan yang melenyapkannya dalam 15 hingga 90 detik," kata Barbara Opall-Rome, Kepala Biro Berita Pertahanan Israel, hari ini di Yerusalem.

Termasuk dalam percobaan kemarin, dilaporkan juga bahwa sistem itu bisa mendeteksi secara simultan peluncur-peluncur dari arah bervariasi dan menganulir suatu ancaman nyata dan yang bisa dihabisi.

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya