TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang turis Australia mabuk dirawat di rumah sakit setelah dia masuk ke sebuah taman reptil dan naik ke punggung buaya sepanjang 4,9 meter (16 kaki) bernama Fatso.
Marah atas aksi itu, Fatso memberi orang itu gigitan besar di kaki, tetapi kemudian secara ajaib membiarkannya pergi.
Pria 36 tahun itu menderita beberapa luka yang sangat parah pada kaki kanannya, tapi bisa naik kembali keluar dari kandang dan mencari bantuan medis.
Insiden tersebut terjadi di Taman Buaya Broome di Australia Barat. Diketahui bahwa pria itu seorang pengunjung dari wilayah timur Australia.
Polisi mengatakan ia telah diusir dari sebuah pub di sekitarnya karena terlalu mabuk sebelum ia memutuskan untuk melewati kawat berduri untuk melihat lebih dekat reptil itu dan memberinya sebuah tepukan. Fatso berbagi kandang dengan dua buaya betina.
"Dia telah mencoba untuk duduk di punggungnya dan buaya itu tersinggung dengan hal itu dan berbalik dan menggigitnya di kaki kanan," kata Polisi Broome Sgt. Roger Haynes.
"Buaya air asin ... setelah mereka mendapatkan Anda, tidak membiarkan Anda pergi," kata Haynes. "Dia beruntung telah menyelamatkan dirinya."
Pria, yang namanya belum dirilis, dirawat di Rumah Sakit Broome, di mana ia menerima puluhan jahitan di kakinya.
Polisi mengatakan ia bisa dikenakan pelanggaran.
Buaya air asin adalah reptil terbesar di dunia dan dapat tumbuh hingga 23 kaki. Mereka menjadi semakin umum di utara Australia yang tropis sejak perburuan yang hampir memunahkan spesies itu dilarang pada tahun 1971.
TELEGRAPH | EZ
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya