TEMPO Interaktif, Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemungkinan besar akan melancarkan perang baru terhadap Hamas atau Hizbullah dalam waktu dekat.
Sumber-sumber militer Israel mengatakan kepada radio militer negara itu, kemungkinan itu bisa terjadi lantaran Netanyahu mendapat tekanan untuk segera membebaskan Gilad Shalit, serdadu Israel yang ditawan Hamas sejak empat tahun lalu.
Netanyahu juga menghadapi tekanan terhadap perkembangan kekuatan Hizbullah di Libanon Selatan. Kelompok Syiah paling berkuasa di sana pernah terlibat perang selama 34 hari pada Juli 2006. Israel kalah dalam perang itu sesuai dengan kesimpulan Komisi Winograd yang dibentuk setelah itu.
Sumber yang sama mengungkapkan Israel sudah mempersiapkan opini publik bahwa mereka akan ke medan tempur baru dengan Hizbullah.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.