Sudan Tangkap Kembali Pembunuh Pejabat Amerika Serikat

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juni 2010 20:19 WIB

TEMPO Interaktif, Khartoum - Pejabat keamanan Sudan menangkap kembali seorang dari empat pria yang melarikan diri dari penjara setelah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan membunuh seorang pejabat bantuan kemanusiaan Amerika Serikat dan sopirnya, demikian laporan koran setempat, Selasa.

Tak ada pejabat bersedia memberikan komentar terhadap peristiwa yang dimuat oleh harian Khartoum Akhbar al-Yawm.

"Kantor Intelijen dan Keamanan Nasional menangkap tahanan yang melarikan diri Abdel Raouf Abu Zaid Mohamed Hamzah, salah seorang dari empat pria yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh diplomat John Granville dan sopirnya berkebangsaan Sudan Abdelrahman Abbas," demikian koran mengutip "sumber yang dapat dipercaya."

Koran ini menyebutkan, buronan ditangkap di Khartoum, ibu kota Sudan tetapi tak disebutkan detail bagaimana penahanannya.

Granville dan sopir Abdelrahman Abbas Rahama, keduanya karyawan U.S. Agency for International Development (USAID), ditembak sepulang dari merayakan Tahun Baru di Khartoum, 1 Januari 2008.

Abdel Raouf, putra seorang ulama Islam terkenal, dijatuhi hukuman mati bersama tiga rekannya atas tuduhan pembunuhan. Keempatnya menolak tuduhan pembunuhan, pengakuan yang ada dalam rekaman merupakan hasil dari penyiksaan. Jaksa menyatakan mereka merupakan para ekstrimis.

Keempatnya melarikan diri dari penjara Kober Khartoum melalui pipa gorong-gorong awal bulan ini dan menembak mati seorang petugas kepolisian sehingga mereka lolos dari pos pemeriksaan dan keluar kota, kata polisi.

Kedutaan besar Amerika Serikat di Khartoum meminta investigasi bagaimana keempat pria bisa lolos dari penjara yang terkenal paling aman di Sudan.

REUTERS | CHOIRUL


Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya