Keputusan Semu Soal Blokade Gaza

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Juni 2010 12:29 WIB

Warga Palestina menunjukkan garis perbatasan antara kota Rafah, selatan Jalur Gaza, dengan Mesir. AP Photo / Lefteris Pitarakis
TEMPO Interaktif, Gaza - Pemerintah Israel akhirnya kemarin mengeluarkan keputusan yang ditunggu-tunggu masyarakat internasional soal pelonggaran blokade atas Jalur Gaza. Ingat kelonggaran dan bukan pencabutan.

Keputusan itu dihasilkan melalui sidang kabinet keamanan beranggotakan tujuh menteri yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Hasil itu mundur sehari setelah Rabu lalu debat selama empat jam berakhir tanpa kesepakatan.

Namun kontroversi merebak lantaran siaran pers mengenai kebijakan soal blokade Gaza berbeda antara yang versi bahasa Inggris dan yang dibuat dalam bahasa Ibrani. Rilis bahasa Inggris itu disebarkan kepada wartawan dan para diplomat asing. Sedangkan yang berbahasa Ibrani khusus wartawan Israel.

Dalam versi Inggris disebutkan, Israel akan melonggarkan blokade Gaza dengan mengizinkan barang-barang kebutuhan warga sipil dan bahan bangunan untuk proyek sipil. Keputusan itu akan dilaksanakan segera. Namun rilis Ibrani tidak menyebutkan sama sekali mengenai hal itu.

Blokade itu telah berlangsung sejak pertengahan 2007. Negara Yahudi itu beralasan isolasi diperlukan untuk melemahkan kekuatan politik dan militer Hamas yang bercokol di sana. Namun, kenyataannya, blokade itu telah menciptakan krisis kemanusiaan.

Sejatinya, keputusan dalam rapat kabinet keamanan itu tidak mengikat. Bahkan pihak-pihak yang berwenang memantau aliran barang ke Gaza menyatakan belum ada perubahan kebijakan. Sumber-sumber di kantor perdana menteri menegaskan, belum ada keputusan dalam rapat kabinet itu.

Salah satu sumber menyebutkan, rapat itu hanya pengumuman keinginan pemerintah dan belum menjadi kebijakan. “Rapat itu hanya sebuah pengarahan oleh perdana menteri,” kata sumber lain.

Meski kelihatan setengah hati, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyambut gembira keputusan versi bahasa Inggris itu. “Kami tertarik melihat perluasan cakupan dan jenis barang yang masuk ke Gaza. Di sisi lain, perlu ada pengakuan terhadap keamanan Israel,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri, Mark Toner.

Haaretz | Faisal Assegaf

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya