Piala Dunia Telah Usai di Gaza

Reporter

Editor

Minggu, 13 Juni 2010 17:19 WIB

Anak-anak Palestina bermain sepak bola di Deir Al Balah, jalur Gaza. AP Photo/Lefteris Pitarakis
TEMPO Interaktif, Gaza City -Sementara Piala Dunia di Afrika Selatan baru bergulir, kejuaraan serupa sudah berakhir di Jalur Gaza sejak bulan lalu. “Piala Dunia” buatan ini hanya diikuti 16 tim, setengah dari yang berlaga di negeri Benua Hitam itu.

Turnamen buatan ini tak diikuti Brasil, yang sejatinya tidak pernah absen sejak putaran final Piala Dunia digelar di Uruguay, delapan dekade lalu. Para peserta Piala Dunia di Gaza ini adalah Palestina, Inggris, Turki, Amerika Serikat, Italia, Rusia, Afrika Selatan, Irlandia, Mesir, Aljazair, Spanyol, Serbia, Jerman, Belanda, Prancis, dan Yordania.

Meski pesta ini sekadar rekaan, kegembiraan terasa menyeruak saat pembukaan di stadion Kota Gaza, satu-satunya tempat yang dipakai. Diawali dengan musik dan tarian Arab, lagu kebangsaan Italia sebagai juara bertahan, dan pembacaan ayat-ayat Al-Quran.

Sekitar 5.000 penonton dari pelbagai usia hadir di laga pembuka Palestina melawan Italia. Seperti dapat diperkirakan, Palestina takluk meski dengan angka tipis 0-1. Itu pun melalui tendangan penalti.

Para pemain dari 16 kesebelasan itu berasal dari Liga Sepak Bola Gaza dan para pekerja asing di sana. “Kami ingin menunjukkan semangat kerja sama internasional di Gaza,” kata Balma Yahia, staf Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bermain untuk tim Afrika Selatan.

Yang tampak aneh dan memang sangat jarang terjadi di Gaza, bendera Amerika berkibar saat parade. Seperti dalam Piala Dunia betulan, para pendukung bersorak-sorai menyokong kesebelasan kesayangan mereka “Saya menyukai cara Italia bermain, mereka tampak menarik,” ujar Samar Saleh, perempuan 20-an tahun yang punya hobi bola.

Meski didera blokade Israel selama tiga tahun terakhir, sepak bola tetap hidup di Palestina, termasuk Gaza. Badan sepak bola dunia FIFA pada 2006 menempatkan tim nasional Palestina di posisi ke-115. Hobi sepak bola juga menjalar ke para pemimpin Hamas, termasuk mantan perdana menteri Ismail Haniyah dan Wakil Ketua Biro Politik di Damaskus, Suriah, Musa Abu Marzuq. Bahkan Haniyah pernah menjadi pemain sepak bola.

Saat digelar partai Amerika melawan Serbia, teriakan Amerika terdengar dari tribun stadion. Padahal negara itu bersama Israel selalu menjadi sasaran cacian warga Gaza. Dalam tiap unjuk rasa, bendera kedua negara itu selalu dibakar.

Namun kali ini lain. Hisyam Rida, 26 tahun, yang rajin berdemo anti-Amerika dan Israel, malah mendukung Negeri Abang Sam. Tanpa sungkan ia mengibarkan bendera kecil Amerika di tangannya. “Saya tidak punya masalah dengan bendera ini karena sepak bola dimainkan antar-orang, bukan antar-pemerintah,” katanya.

Piala Dunia itu berlangsung pada 3-15 Mei. Di partai puncak, Prancis bertemu dengan Yordania, disaksikan 20 ribu pasang mata. Tim dari Negeri Mode menang dan berhak atas trofi yang diserahkan Ismail Haniyah. Piala itu terbuat dari besi rongsokan sisa gempuran Israel awal tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, setengahnya anak-anak dan wanita.

Meski pestanya imitasi, setidaknya warga Gaza telah merasakan atmosfer Piala Dunia. Pesta bakal terus berlanjut karena kejuaraan sesungguhnya baru dibuka. Kalau mau percaya hasil di Gaza, Prancis mungkin saja menjadi juara dunia kedua kalinya di Afrika Selatan.

BBC | Faisal Assegaf

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya