Kapal Perang Tenggelam, 25 Pejabat Militer Korea Selatan Dihukum  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Juni 2010 18:46 WIB

Tentara Amerika Serikat dan Korea Selatan berdiri di perbatasan dengan Korea Utara. AP Photo/Ahn Young-joon
TEMPO Interaktif, Seoul - Menteri Pertahanan Korea Selatan menghukum 25 pejabat tinggi militer menyusul tenggelamnya kapal perang akibat torpedo Korea Utara, demikian keterangan pejabat, Kamis.

Tim penyelidik internasional, bulan lalu, menyimpulkan sebuah torpedo dari kapal selam Korea Utara menghantam bagian kapal perang Korea Selatan di selat perbatasan, 25 Maret, mengakibatkan 46 angkatan laut Korea Selatan tewas. Ini kejadian militer terburuk sejak Perang Korea 1950-53.

Bagian audit dan inspeksi, Kamis (9/6), mengatakan Menteri Pertahanan Kim Tae-young sehari sebelumnya "mengambil langkah pantas, termasuk aksi disiplin" menghukum Kepala Staf Gabungan, 22 pejabat senior dan dua pejabat menteri sipil atas kelalainnya.

Park Soo-won, pejabat senior BAI, mengatakan militer yakin kapal selam Korea Utara melakukan serangan rahasia terhadap kapal Korea Selatan di dekat perbatasan laut menyusul ketegangan November, mengakibatkan seorang tentara Korea Utara tewas dan tiga lainnya cedera.

Meskipun demikian, angkatan laut dan Kepala Staf gabungan tidak sepantasnya membiarkan dan mengabaikan kesiapan berperang, kata Park.

Pengumuman hukuman tersebut disampaikan beberapa hari setelah Korea Utara mengirimkan surat peringatan ke Dewan Keamanan PBB untuk tidak membuka perdebatan soal tenggelamnya kapal perang Cheonan.

Korea Selatan, pekan lalu, secara resmi menanyakan kepada Dewan Keamanan soal hukuman kepada Korea Utara. Negeri itu menolak bertanggung jawab atas penenggelaman dan mengatakan kalau ada hukuman maka berarti memicu perang.

Sin Son Ho -perwakilan tetap Korea Utara di PBB- mengirimkan surat kepada Ketua Dewan Keamanan PBB Claude Heller, Selasa, isinya Dewan tidak seharusnya membuka perdebatan atas hasil investigasi "tipuan unilateral" sebab itu akan melanggar kedaulatan Utara, kata pejabat Korean Central News Agency, Rabu.

Sin mengatakan, Dewan Keamanan malah memberikan peluang kepada Korea Selatan dan Amerika Serikat memeerifikasi hasil investigasi, jelasnya.

AP | CHOIRUL

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya