Bajak Kapal Lagi, Israel Anggap Tak Melanggar Hukum Internasional  

Reporter

Editor

Minggu, 6 Juni 2010 07:47 WIB

Kapal MV Rachel Corrie. AP/Niall Carson-pa (kiri)/ FreeGaza.org

TEMPO Interaktif, Yerusalem - Angkatan Laut Israel kembali membajak kapal berbendera Irlandia yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, Sabtu. Aksi itu berlangsung hanya lima hari setelah penyerbuan pasukan komando Israel ke konvoi enam kapal Armada Kebebasan, yang menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 50 lainnya.

Kapal-kapal perang Israel mengepung MV Rachel Corrie, kapal ketujuh Armada Kebebasan, yang berbobot mati 1.200 ton, menjelang fajar setelah berjam-jam membuntutinya. "Kapal MV Rachel Corrie mengabaikan perintah untuk berlabuh di Pelabuhan Ashdod," kata juru bicara Angkatan Laut Israel, Letnan Kolonel Avital Liebovich, kepada BBC.

Lantaran awak kapal Rachel Corrie mengabaikan pesan radio, kata Letkol Liebovich, pasukan pun mengepung dan menggiring MV Rachel Corrie ke Ashdod. Kapal itu ditahan di wilayah perairan internasional, sekitar 56 kilometer dari lepas pantai Israel.

Kepada Tempo, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, mengatakan aksi negaranya itu legal. "Hukum internasional jelas-jelas mengizinkan Israel menyetop kapal-kapal yang menuju Gaza sekalipun tengah berada di wilayah perairan internasional," ujar Palmor. Ia meminta Tempo membaca Pasal 67 Manual San Remo pada Aplikasi Hukum Internasional untuk Konflik Bersenjata di Laut, 12 Juni 1994.

Menurut aturan hukum itu, kata Palmor, armada yang mengibarkan bendera suatu negara yang netral tidak akan mungkin diserang kecuali jika mereka membawa barang-barang yang hendak diselundupkan atau berniat menerabas blokade. "Dan, setelah diperingatkan, mereka tetap menolak berhenti dan menolak untuk diperiksa dan ditangkap," kata Palmor lagi.

Advertising
Advertising

Menurut Palmor, awak kapal MV Rachel Corrie patuh sehingga tak ada aksi kekerasan dan korban jiwa. "Sekarang mereka di Ashdod," ujarnya, seraya mencela aksi awak kapal Mavi Marmara. "Perusuh di Marmara pasti kecewa..., tapi kemudian mereka menjadi martir, begitu kan yang mereka mau?"

MV Rachel Corrie sedianya ikut bersama iring-iringan kapal lainnya lima hari yang lalu, sebelum akhirnya batal akibat mengalami kerusakan mesin. Meski begitu, para aktivis berkeras MV Rachel Corrie akan tetap ke Gaza. "Kami tetap akan menuju Gaza guna mengirim bantuan kemanusiaan dan membuka blokade atas Gaza," kata peraih Hadiah Nobel Perdamaian asal Irlandia, Mairead Maguire.

Adapun bekas koordinator bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak, Denis Halliday, mempersilakan Israel memeriksa kargo mereka. "Seratus persen tak berbahaya," tuturnya. Lantaran itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pun menyeru semua pihak agar menahan diri supaya insiden kekerasan tak terulang.

Senin pagi pekan lalu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan yang mengutuk semua tindakan itu, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari pihak warga sipil, dan menyerukan penyelidikan yang cepat, tak berpihak, dapat dipercaya, serta transparan mengenai penyerbuan pada Senin subuh pekan lalu itu.

PBB juga telah berulang kali berbicara guna menentang blokade terhadap Jalur Gaza yang digelar Israel, namun Israel tak menggubrisnya. Padahal PBB dan dunia internasional telah menyatakan keprihatinan tentang kondisi warga Gaza akibat arus barang yang tak memadai ke daerah pantai itu. Alhasil, Israel pun dikecam masyarakat internasional.

ABC | JPOST | TIMESONLINE | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya