TEMPO Interaktif, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam Tragedi Freedom Flotilla. Dalam siaran pers Gedung Putih, Senin malam atau Selasa (1/6) pagi WIB, Presiden Obama juga menyampaikan bela sungkawanya kepada puluhan korban luka yang kini di rawat di rumah-rumah sakit Israel.
"Presiden meminta berbagai pihak untuk mengumpulkan fakta dan keterangan seputar tragedi tersebut secepat mungkin," tulis siaran pers yang dibuat oleh Kantor Sekretaris Pers Gedung Putih. Rilis itu mengatakan Presiden Obama telah menelpon Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, selama 15 menit.
"Beliau memahami keputusan PM Netanyahu kembali ke negaranya untuk menangani kejadian ini," tulis Gedung Putih. Obama dan Netanyahu dijadwalkan akan bertemu di Washington kemarin. "Mereka setuju untuk menjadwal ulang pertemuan pada kesempatan pertama," katanya.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.