Bekas Tentara Jerman Beroperasi di Somalia

Reporter

Editor

Rabu, 26 Mei 2010 01:48 WIB

TEMPO Interaktif, Berlin - Rencana sebuah perusahaan keamanan swasta untuk mengerahkan lebih dari 100 bekas tentara Jerman ke Somalia untuk bekerja bagi seorang panglima perang telah memicu liputan media massa dan menimbulkan kecaman keras dari anggota parlemen Selasa, sementara jaksa mengatakan mereka mengawasi kesepakatan itu.

Beberapa anggota parlemen dan kelompok-kelompok yang berkepentingan mengkritik kesepakatan itu, yang telah menyuarakan keprihatinan atas peran militer Jerman modern yang lebih luas. Meskipun undang-undang Jerman melarang kekuatan asing merekrut warga negaranya, mereka tidak dilarang pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai tentara bayaran di zona perang.

Namun, mengingat agresif militer Jerman di abad 20 lalu, mayoritas warga Jerman saat ini memilih untuk tidak melihat tentara mereka terlibat dalam setiap jenis konflik bersenjata di luar negeri - termasuk dalam misi NATO di Afganistan, di mana sekitar 4.000 tentara saat ini beroperasi, atau sebagai tentara bayaran di daerah perang asing.

Anggota oposisi Omid Nouripourmen mengatakan Partai Hijau-nya juga akan menyelidiki apakah penyebaran bekas tentara Bundeswehr oleh Grup Keamanan Jerman Asgaard melanggar sanksi PBB terhadap Somalia.

"Apa yang akan kita lakukan jika besok panglima perang lain Somalia menyewa mantan tentara kita? Lalu kita melihat Jerman saling berperang di zona perang asing," kata Nouripour pada The Associated Press. "Ini bukan cara yang dapat menyelesaikan perang di Somalia."

Jaksa di Muenster menyelidiki apakah kepala Asgaard melanggar hukum yang mencegah perekrutan militer asing, kata Wolfgang Schweer, juru bicara jaksa di Muenster, seperti dikutip oleh kantor berita Jerman DDP.

Kepala Bundeswehrverband, kelompok kepentingan tentara Jerman, mendesak pemerintah untuk melarang mantan tentara berpartisipasi dalam konflik bersenjata di luar negeri.

Asgaard membenarkan kesepakatan dengan Abdinur Ahmed Darman yang mengaku telah terpilih sebagai presiden Somalia pada tahun 2003 dan mengatakan pihaknya akan mengerahkan para prajurit begitu Darman telah memegang kendali urusan negara dan telah disetujui oleh PBB.

Darman yang tinggal di luar negeri, memiliki beberapa pengikut di Somalia dan jarang terlihat di sana. Somalia telah kehilangan pemerintah yang berfungsi sejak tahun 1991.

AP | EZ

Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya