Wawancara Tempo dengan Keluarga Pemimpin Kaus Merah Thailand yang Ditahan

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 10:17 WIB

Veera Musikapong

TEMPO Interaktif, Bangkok -Veerapat Musikapong tak kuasa menahan haru. Suaranya terbata-bata manakala ditanya soal kondisi ayahnya, Veera Musikapong. "Tolong, jangan ganggu kami," kata Veerpat, bekas pilot di Royal Group, kepada Andree Priyanto dari Tempo yang menemuinya kemarin. "Situasi kami sedang sulit, tolong pahami kami."

Veera, salah seorang pemimpin demo anti-pemerintah Kaus Merah sejak Jumat pekan lalu, ditahan di Kamp Naresuan di Phetchaburi, Distrik Cha-am. Veera ditahan bersama delapan pemimpin Kaus Merah di kamp polisi itu. Belakangan penahan tersebut menuai banyak kritik.

Sejumlah kalangan menilai polisi terlalu lunak terhadap mereka. Sebuah rekaman penahanan mereka yang bocor ke media memperlihatkan para pemimpin Kaus Merah itu terlihat rileks dan masih bisa tersenyum. Keluarga pun bisa menemui mereka.

"Itu kan sewaktu awal ditahan, sekarang tidak lagi. Kami cuma dikasih waktu 10 menit buat ketemu setiap hari," kata Veerapat, alumnus City University London angkatan 2006 dan University of London 2003. Katanya, ia tak mau terlibat urusan politik ayahnya. Berikut ini petikannya.

Bagaimana kondisi ayah Anda?
Tolong jangan ganggu kami. Situasi kami sedang sulit, tolong pahami kami. Ayah saya masih ditahan dan diperiksa. Kami tak bisa bicara. Kami tak mau komentar kami menyulitkan posisi kami dan ayah kami. Saya cuma ingin jadi warga biasa saja dan hidup normal.

Perasaan keluarga bagaimana?
Tentu saja kami terpukul. Begitu juga seluruh keluarga. Tapi kami tak bisa berbuat apa-apa. Karena itu, ayah saya juga melarang kami bicara karena beliau takut omongan kami mempengaruhi beliau dan juga kami di sini. Dia bilang urusan politik urusan ayah bukan urusan saya.

Keluarga Anda boleh menjenguk?
Ya, hanya dikasih waktu 10 menit. Kami diizinkan menjenguk setiap hari selepas siang.

Kelihatannya di TV kok rileks sekali, boleh pakai telepon?
Enggak. Itu hanya pada hari pertama ayah ditahan. Sekarang tidak lagi. Kami cuma dikasih waktu 10 menit buat ketemu setiap hari. Setelah itu mereka dikurung sendiri-sendiri. Telepon dan laptop disita. Mereka dilarang berhubungan dengan siapa pun di luar sana.

Saya bisa menjenguk?
Jangan. Buat apa? Percuma, Anda tak bisa masuk. Petugas tentu tak akan mengizinkan Anda masuk. Tak sembarang orang boleh masuk ke sana. Hanya keluarga yang diizinkan. Saya sebentar lagi mau ke sana menjenguk ayah saya.

Andre Priyanto (Bangkok)

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya