Jenderal Kaus Merah yang Ditembak Sniper Akhirnya Meninggal

Reporter

Editor

Senin, 17 Mei 2010 10:34 WIB

Jendral Khattiya Sawasdipol diwawancarai wartawan, sesaat sebelum ditembak di Bangkok (13/5). REUTERS/Cyrille Andres

TEMPO Interaktif, Bangkok - Media di Thailand melaporkan, seorang jenderal pembelot yang bekerja untuk Kaus Merah akhirnya meninggal setelah menderita luka akibat luka tembak oleh penembak jitu.

Laporan Saluran Televisi 9 menyebutkan, koran Thai Rath dan media lainnya mengatakan Mayor Jenderal Khattiya Sawasdiphol meninggal Minggu malam pukul 21.00 di Rumah Sakit Vajira.

Khattiya, 59 tahun, adalah ahli strategi Kaus Merah. Dia ditembak di bagian kepala pada Rabu pekan lalu saat tengah wawancara dengan wartawan The New York Times. Ketika masuk pertanyaan soal kemungkinan tentara pemerintah masuk ke markas Kaus Merah, terdengar suara letusan. Semua orang berteriak, “Seh Daeng ditembak!”

Seh Daeng alias Komandan Merah adalah panggilan Khattiya, 58 tahun, yang dikenal sebagai pendukung Kaus Merah--kelompok antipemerintah. Kamis malam pekan lalu, Seh Daeng menerima sejumlah wartawan bergiliran di dekat simpang Ratchaprasong, tempat berkumpulnya demonstran. Fuller, yang berada kurang dari semeter dari Khattiya, merasakan desing peluru. “Seakan menyerempet kepala saya sendiri,” ujarnya.

Fuller semula menyangka letusan itu suara mercon. Sampai dia melihat Seh Daeng terkapar. Matanya masih terbuka. Darah bercucuran di kepala. Beberapa anak buahnya bergegas membopong ke mobil. Khattiya dilarikan ke Rumah Sakit Narenthorn Emergency Medical Service.

Nama Seh Daeng mencuat ketika terjadi bentrokan berdarah di Monumen Demokrasi dan serangan granat di stasiun kereta Sala Daeng. Pemerintah mengecap Khattiya teroris. Ia diduga mengerahkan pasukan bertopeng yang menembak tentara pemerintah dalam bentrokan itu.

Wartawan Tempo Yophiandi pernah mewawancarai Seh Daeng di Bangkok April lalu. Ia membantah telah melatih massa Kaus Merah dan mengerahkan pasukannya. Khattiya hanya mengaku sebagai pengagum bekas Perdana Menteri Thaksin. “Saya suka Thaksin karena kebijakannya yang prorakyat,” katanya.

Khattiya adalah pemimpin Kaus Merah radikal. Dia tegas menolak rekonsiliasi yang ditawarkan pemerintah. Dengan lantang dia mengancam akan mengambil alih komando jika pemimpin Kaus Merah lain lembek dan menghentikan demonstrasi. Ia menyebutkan koleganya yang memilih negosiasi dengan pemerintah sebagai idiot.

Serbuan pasukan milter terhadap kelompok antipemerintah dipicu kian meluasnya demonstrasi di jalan-jalan yang melibatkan demonstran dengan tentara di pusat kota Bangkok. Akibat bentrokan tersebut, sedikitnya 36 warga sipil tewas.

Demonstrasi digalang Kaus Merah sejak pertengahan Maret lalu yang menuntut mundurnya Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva, pembubaran Parlemen, dan diselenggarakannya pemilihan umum baru.

AP | CHOIRUL | YR

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

7 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

7 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya