TEMPO Interaktif, Bangkok - Pemimpin Thailand membela tindakan keras tentara terhadap pengunjuk rasa yang mengepung jantung ibukota, Sabtu, dengan mengatakan masa depan negara itu dalam taruhan.
Pengunjuk rasa menyeret mayat tiga orang dari trotoar - yang ditembak oleh penembak jitu tentara, menurut klaim mereka - saat tentara memblokir jalan-jalan utama dan menempelkan pengumuman "Zona Penembakan."
Setidaknya 24 orang tewas dan lebih dari 194 terluka sejak Kamis. Kekerasan sebelumnya sejak aksi protes dimulai pada pertengahan Maret menyebabkan 29 kematian dan luka-luka 1.640.
"Saya menegaskan bahwa apa yang kita lakukan adalah penting," kata Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dalam siaran di televisi nasional. Hal ini mengisyaratkan bahwa ia tidak akan berkompromi. "Pemerintah harus bergerak maju, kita tidak bisa mundur karena kita melakukan hal-hal yang akan menguntungkan seluruh negara."
Pada hari Sabtu, para pengunjuk rasa meluncurkan rudal sederhana pada pasukan yang menembak balik dengan amunisi di beberapa daerah di sekitar distrik komersial utama di Bangkok.
Tentara penembak jitu bertengger dengan senapan di atas gedung tinggi, mengawasi tindakan di bawah melalui teleskop. Asap tebal hitam mengepul dari ban yang dibakar oleh demonstran saat tembakan terdengar.
Spiral kekerasan telah menimbulkan keprihatinan yang berkelanjutan, kekacauan meluas di Thailand yang merupakan sekutu kunci AS dan kawasan wisata paling populer di Asia Tenggara yang mempromosikan budaya santai "Land of Smiles."
"Situasi sekarang semakin dekat dengan perang saudara setiap menit," kata Jatuporn Prompan, seorang pemimpin protes, kepada wartawan. "Tolong jangan tanyakan kami bagaimana kita akan mengakhiri situasi ini, karena kami adalah orang-orang yang terbunuh."
Sejak hari Kamis, distrik komersial dan perbelanjaan telah menjadi zona perang dengan pengunjuk rasa menembakkan senjata, melemparkan bahan peledak buatan sendiri, dan melemparkan batu ke arah pasukan yang menembakkan peluru karet.
Tindak kekerasan terpicu setelah militer mulai membentuk barisan di sekitar perkemahan para pengunjuk rasa dan tembakan penembak jitu melukai seorang jenderal pemberontak yang terkenal sebagai penasihat militer Kaus Merah.
AP |EZ
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya