Manohara dan suaminya Tengku Muhammad Fakhry Petra (kedua dari kiri) muncul di muka publik setelah dikabarkan diculik. Dia hadir di pesta pernikahan politikus Malaysia Datuk Husam Musa, Sabtu (25/4). Foto: The New Straits Times.
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Kepolisian Malaysia hari ini menyatakan akan menuji balistik pistol semi-otomatis yang disita Selasa malam lalu dari Pangeran kelantan Tengku Muhammad Fakhry dan para pengawal pribadinya di Kota Baru, kelantan.
Namun tidak disebutkan berapa banyak pistol yang disita. Penyitaan itu merupakan bagian dari pengusutan kasus penembakan kepala pengamanan Istana Kelantan Ramli Mohamad. Insiden itu berlangsung Sabtu pekan lalu.
Nama Tengku Fakhry terkenal di Indonesia setelah kisruh rumah tangganya dengan model Manohara Odelia Pinot tersebar luas. Manohara menolak kembali ke suaminya itu karena mengaku diperlakukan kasar.
Polisi menduga upaya pembunuhan ini lantaran lelaki 50 tahun itu mengetahui rencana pembunuhan Putra Mahkota Kelantan Pangeran Tengku Muhammad Faris yang merupakan kakak Tengku Fakhry. Sudah menjadi rahasia umum, keduanya bersaing merebut tahta kesultanan. Namun keputusan Dewan Suksesi negeri September lalu memenangkan Tengku Faris sebagai calon pewaris.
Polisi sempat menginterogasi Tengku Fakhry empat sebelum akhirnya dibebaskan Selasa malam lalu. Ia membenarkan pistolnya dan milik para pengawalnya disita oleh polisi.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.