Chavez Rayakan 200 Tahun Venezuela

Reporter

Editor

Selasa, 20 April 2010 20:51 WIB

Presiden Venezuela Hugo Chavez memeriksa pasukan saat peringatan penandatangan undang-undang kemerdekaan di Caracas (20/4). Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
TEMPO Interaktif, CARACAS - Venezuela melucurkan peringatan 200 tahun kemerdekaan dengan sebuah parade militer dan menjadi tuan rumah pertemuan Aliansi Amerika Latin, Selasa (20/4). Jet-jet tempur K8 buatan Cina dan Sukhoi-30 bikinan Rusia terbang di atas langit Venezuela. Adapun barisan serdadu menyerukan slogan-slogan anti-imperialisme selama upacara perayaan di Caracas.

Para prajurit dari negeri jiran seperti Bolivia, Kuba, Nikaragua, Aljazair, Belarusia, Libya, dan Cina ikut ambil bagian. Pemimpin upacara Presiden Venezuela Hugo Chavez berada di podium ditemani Presiden Kuba Raul Castro, Presiden Bolivia Evo Morales, dan sejumlah jenderal pendukung revolusi sosialis. Tak ada pimpinan oposisi yang diundang.

"Lebih dari itu, sampai kapan pun Venezuela tak pernah dan tak akan pernah jadi koloni "yankee" atau koloni manapun!" kata Chavez, yang memakai baret merah pasukan khusus yang menjadi ciri khasnya itu. "Kemerdekaan kami yang sejati telah sampai, telah berjalan hingga 200 tahun."

Chavez sebelumnya meletakkan karangan bunga di kuburan pejuang kemerdekaan Simon Bolivar di National Pantheon, Caracas. Chavez sangat memuji Bolivar yang membebaskan bangsa Amerika Selatan dari kekuasaan kolonial Spanyol setelah mendeklarasikan negaranya sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Deklarasi itu digelar pertama kali pada 19 April 1810 secara mewah vertepatan dengan aksi dewan kotapraja Caracas pertama yang memimpin sebuah gerakan yang berhasil menumbangkan Gubernur Spanyol. Venezuela pada akhirnya mencapai kemerdekaannya pada 24 Juni 1821.

Saking kagumnya pada Bolivar, Chavez bahkan menamakan negaranya sebagai Republik Bolivaria Venezuela, setelah dia mengambil kekuasaan pada 1999. Presiden Argentina, Nikaragua, dan Republik Dominika ikut bergabung dalam perayaan itu. Presiden Ekuador Rafael Correa tiba selepas mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Pimpin kiri kawasan tersebut.

Perdana menteri dari negara-negara Karibia, yakni dari Dominika, Antigua, dan Bermuda serta Saint Vincent dan Granada juga hadir dalam perhelatan itu. Sementara itu, kelompok oposisi Venezuela yang bernaung di bawah koalisi politik Meja Persatuan Demokratik justru mengecam 11 tahun pemerintahan Chavez.

"Chavez secara sistematis telah mempromosikan perpecahan dan konfrontasi di kalangan masyarakat Venezuela," demikian pernyataan tertulis koalisi. "Chavez telah mengebiri kemampuan demokrasi kami dan membayangi seluruh cita-cita masa depan dan kemajuan kami." Hal senada juga diungkapkan bekas Presiden Venezuela Carlos Andres Perez.

Lebih dari satu dekade pemerintahan yang hiruk-pikuk, Presiden Chavez telah melakukan nasionalisasi fasilitas-fasilitas umum, industri-industri vital, media massa, dan meluncurkan program-program kesehatan serta pendidikan bagi masyarakat miskin. Di lain sisi ia juga dia juga rajin menekan kelompok-kelompok oposisi dan pembangkang.

| ALJAZEERA | ASSOCIATEDPRESS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya