Korban Tewas Gempa di Cina Hampir Dua Ribu Orang

Reporter

Editor

Senin, 19 April 2010 15:40 WIB

Petugas mencari korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan, yang rubuh akibat gempa di Yushu, Cina (14/4). AP

TEMPO Interaktif, Xining - Jumlah korban tewas akibat gempa mematikan di bagian terpencil di Cina barat telah naik menjadi 1.944. Media pemerintah melaporkan seorang biksu Tibet melakukan upacara di lokasi kremasi massal korban gempa.

Sementara dilaporkan, ada 216 orang hilang setelah gempa, yang melanda wilayah Yushu di propinsi Qinghai di dataran tinggi Tibet pada hari Rabu, lalu.

Tentara dan warga sipil menggunakan sekop dan tangan kosong untuk menggali bangunan runtuh. Mereka masih mencari korban selamat setelah gempa kuat menghantam wilayah pegunungan Tibet Cina pada hari Rabu.

Rangkaian gempa meratakan bangunan di seluruh daerah terpencil Yushu barat. Korban luka-luka berdarah tak terhitung, membanjiri jalanan kota Jiegu. Televisi negara memperlihatkan rumah beton dan kayu hancur dan roboh.

Advertising
Advertising

Pejabat setempat mengatakan, 85 persen dari struktur telah dihancurkan. Penduduk dan pasukan penolong dikerahkan di kota dengan menggunakan sekop dan tangan mereka untuk menarik korban dan mayat dari reruntuhan. Beberapa sekolah runtuh, kantor berita Xinhua mengatakan setidaknya 56 siswa tewas. Sekolah SMK Yushu, mengutip dari seorang pejabat pendidikan setempat, mengatakan ada 22 siswa tewas.

Rekaman Video di Qinghai TV satelit menunjukkan tubuh terbungkus selimut tergeletak di tanah sementara penyelamat menarik pecahan beton dari gedung sekolah. Regu penolong lain menyiapkan generator darurat untuk memulihkan operasi di Bandara Yushu, dan sore pada hari pertama ada enam penerbangan mendarat membawa pekerja penyelamatan dan peralatan.

Namun jalan menuju kota terhalang oleh tanah longsor, menghambat penyelamatan. Belum lagi suhu turun di bawah titik beku. Setidaknya 70.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Bandara di Xining, kota besar terdekat sekitar 860 kilometer, pasukan Cina, petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat terkemuka dengan puluhan anjing pelacak datang. Mereka dibawa dengan bus masuk ke zona gempa, yang memakan waktu 12 jam di bawah kondisi yang terbaik.

Militer Cina yang terlatih dalam merespon bencana, didatangkan ke lokasi terpencil yang sudah kesulitan logistik. Kawasan dengan ketinggian 13.000 kaki atau 4.000 meter dan miskin. Kebanyakan orang tinggal di Jiegu, dengan mata pencaharian penggembala ternak, hidup tersebar di lembah-lembah yang luas.

Bandara kecil tidak memiliki perlengkapan pengisian bahan bakar, sehingga penerbangan bantuan yang membawa bahan bakar jet ekstra, mengurangi kapasitas mereka untuk mengangkut pasokan, media pemerintah melaporkan.

"Situasi di sini sulit. Kebanyakan gedung telah runtuh. Banyak orang yang terluka parah," kata Pu Wu, seorang direktur dari Proyek Jinba, yang menyediakan pelatihan kesehatan bagi masyarakat Tibet. "Kami takut. Kita semua berkemah di luar dan menunggu tenda lagi yang akan datang."

Rumah sakit tersebut kewalahan, dan tim pertolongan diperlambat oleh jalan yang rusak, angin kencang dan gempa susulan yang masih sering terjadi. Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao mendesak "upaya habis-habisan" untuk menyelamatkan korban dan mengutus seorang wakil perdana menteri untuk mengawasi usaha pertolongan ini.

Pemerintah segera mengalokasikan dana sebesar 200 juta yuan atau sekitar Rp 270 miliar untuk bantuan, dan memobilisasi lebih dari 5.000 tentara, tenaga medis dan tim penolong lain, bergabung dengan pasukan 700 orang yang sudah ada di lokasi.

Dengan banyaknya orang yang dipaksa tinggal di luar, pemerintah provinsi mendesak mendahulukan 5.000 tenda dan 100.000 mantel dan selimut ke daerah itu, di mana suhu harian rata-rata sekitar 6 derajat Celcius.

Gempa awal, diukur pada besar 6,9 magnitud oleh US Geological Survey dan 7,1 oleh Pusat Jaringan Gempa Cina, Yushu pada 7:49 atau sekitar pukul 6 pagi WIB. Gempa ini diikuti oleh lima kali tremor dalam waktu tiga jam.

REUTERS| AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

4 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

6 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

7 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya