Karena Awan Debu, Whitney Houston ke Irlandia menggunakan Ferry
Sabtu, 17 April 2010 19:35 WIB
TEMPO Interaktif, Dublin – Bintang pop Amerika Serikat Whitney Houston terpaksa harus menggunakan ferry menyebrang ke Dublin, Irlandia, dari Inggris setelah penerbangan Eropa mengeluarkan larangan terbang gara-gara “badai” awan debu vulkanis yang melanda kawasan itu.
Peraih multi-Grammy itu sejatinya akan menggelar konser di Dublin dan dijadwalkan berangkat menggunakan pesawat dengan tiket kelas pertama. Namun jadwal terbang terpaksa batal karena tak ada maskapai penerbangan yang beroperasi.
“Ketika Whitney menyadari bandara ditutup terkait debu vulkanis, dia memutuskan berangkat dari Birmingham ke Dublin menggunakan ferry agar tak mengecewakan penggemarnya,” kata promotor yang mengundang Whitney, hari ini, (17/4).
Tak hanya Whitney yang terganggu, ratusan ribu penumpang lainnya dilaporkan terlantar sejak Jumat lalu, setelah negara-negara di Eropa mengeluarkan larangan terbang akibat amukan debu vulkanis. Debu vulkanis yang merupakan terparah tahun ini, berasal dari letusan gunung merapi yang terletak di atas glatser Eyjafjallajokull, di Islandia. Gunung itu meletus 14 April lalu dan menyemburkan awan debu yang bergulung-gulung. Awan debu ini kemudian menyebar ke hampir semua langit Eropa setelah diterbangkan angin.
IB TIMES | FORBES | SUNARIAH
Peraih multi-Grammy itu sejatinya akan menggelar konser di Dublin dan dijadwalkan berangkat menggunakan pesawat dengan tiket kelas pertama. Namun jadwal terbang terpaksa batal karena tak ada maskapai penerbangan yang beroperasi.
“Ketika Whitney menyadari bandara ditutup terkait debu vulkanis, dia memutuskan berangkat dari Birmingham ke Dublin menggunakan ferry agar tak mengecewakan penggemarnya,” kata promotor yang mengundang Whitney, hari ini, (17/4).
Tak hanya Whitney yang terganggu, ratusan ribu penumpang lainnya dilaporkan terlantar sejak Jumat lalu, setelah negara-negara di Eropa mengeluarkan larangan terbang akibat amukan debu vulkanis. Debu vulkanis yang merupakan terparah tahun ini, berasal dari letusan gunung merapi yang terletak di atas glatser Eyjafjallajokull, di Islandia. Gunung itu meletus 14 April lalu dan menyemburkan awan debu yang bergulung-gulung. Awan debu ini kemudian menyebar ke hampir semua langit Eropa setelah diterbangkan angin.
IB TIMES | FORBES | SUNARIAH
