TEMPO Interaktif, Teheran -Pemerintah Iran melarang mantan Presiden Iran Mohammad Khatami pergi ke luar negeri. Larangan itu diketahui ketika Khatami hendak menghadiri konferensi perlucutan senjata nuklir di Jepang, namun ia dicegah.
Panitia penyelenggara konferensi di Hiroshima mengukuhkan bahwa Khatami telah membatalkan kehadirannya pada menit-menit terakhir.
Khatami terus mendapat tekanan dari pemerintah Iran setelah kisruh pemilihan presiden Juni tahun lalu. Oposisi Iran, termasuk Khatami, dan calon presiden yang dikalahkan Mir Hossein Mousavi, mengatakan pemilihan telah dicurangi.
Ribuan pendukung oposisi turun ke jalan setelah diumumkan bahwa presiden Mahmoud Ahmadinejad menang besar. Lebih dari 80 orang diyakini tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan.
Sejak pemilihan, pemerintah Iran telah menerapkan pembatasan ketat kepada pimpinan oposisi. Namun sejauh ini pemerintah masih khawatir bertindak lebih jauh dengan menangkap para pemimpin sendiri.
BBC | YR
Panitia penyelenggara konferensi di Hiroshima mengukuhkan bahwa Khatami telah membatalkan kehadirannya pada menit-menit terakhir.
Khatami terus mendapat tekanan dari pemerintah Iran setelah kisruh pemilihan presiden Juni tahun lalu. Oposisi Iran, termasuk Khatami, dan calon presiden yang dikalahkan Mir Hossein Mousavi, mengatakan pemilihan telah dicurangi.
Ribuan pendukung oposisi turun ke jalan setelah diumumkan bahwa presiden Mahmoud Ahmadinejad menang besar. Lebih dari 80 orang diyakini tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan.
Sejak pemilihan, pemerintah Iran telah menerapkan pembatasan ketat kepada pimpinan oposisi. Namun sejauh ini pemerintah masih khawatir bertindak lebih jauh dengan menangkap para pemimpin sendiri.
BBC | YR
