Kalangan pejabat PBB pada Jumat waktu setempat mengatakan, jika polisi Afganistan terbukti sengaja membunuh pejabat PBB tersebut maka akan dapat merusak hubungan antara Presiden Afganistan Hamid Karzai dengan kekuasaan Barat, yang pasukannya telah memerangi Taliban selama sembilan tahun terakhir di negara itu.
Louis Maxwell, seorang petugas keamanan PBB dari Amerika Serikat, tewas dalam serangan 28 Oktober 2009 di sebuah rumah tamu internasional. Maxwell bersama petugas PBB lainnya saat itu bekerja untuk pemilihan presiden.
Menurut sebuah versi resmi, Maxwell dan empat staf PBB lainnya dibunuh oleh militan Taliban ketika mereka menyerang tamu-rumah dalam upaya untuk mengganggu pemilihan presiden putaran kedua. Maxwell ketika itu menggunakan senjata untuk mengusir para penyerang namun ia terkena peluru hingga tewas.
Namun diplomat dan pejabat PBB dalam rincian penyelidikannya mengatakan bahwa rekaman video serangan amatir -diterbitkan di website majalah Stern Jerman (http://www stern.de)- menunjukkan versi resmi tersebut mungkin salah.
"Penyelidikan PBB telah didukung oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat," kata para pejabat PBB. Seorang juru bicara misi Amerika Serikat untuk PBB menolak berkomentar.
Juru bicara PBB Martin Nesirky kepada wartawan, Jumat, mengatakan penyelidikan harus diselesaikan dengan segera. Menurut dia, Maxwell mungkin korban "tembakan teman" oleh seseorang yang seharusnya membantunya.
Pejabat PBB lainnya mengatakan, berdasarkan penelitian pihaknya, Maxwell mungkin sengaja dibunuh oleh seorang perwira polisi Afganistan.
REUTERS l BASUKI RAHMAT