Amerika Sesalkan Kekerasan di Thailand

Reporter

Editor

Minggu, 11 April 2010 14:24 WIB

Upacara Peringatan Korban Bentrokan di Bangkok antara demonstran Kaus Merah dan militer, Sabtu (10/4).
TEMPO Interaktif, WASHINGTON, D.C. - Pemerintah Amerika Serikat mengutuk kekerasan yang terjadi di Thailand yang menewaskan sekitar 20 jiwa dan melukai sekitar 825 lebih dari 800 lainnya pada Sabtu (10/4). Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat PJ Crowley mengatakan Washington menyesalkan kekerasan yang menelan korban jiwa itu.

"Kekerasan cara yang tak bisa diterima dalam menyelsaikan perbedaan-perbedaan politik," kata Jubir Crowley, Ahad (11/4), seraya menyeru kepada pihak-pihak yang bertikai untuk duduk berunding. "Kami himbau kepada Front Bersatu Menentang Kediktatoran dan aparat keamanan untuk bersama-sama menahan diri."

Jubir Crowley lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat percaya kedua belah pihak yang berseteru itu mampu mencari cara untuk mengatasi perbedaan-perbedaan itu secara damai. "Kami yakin perbedaan pendapat itu bisa diselesaikan secara damai melalui perudingan yang serius," tuturnya.

Gedung Putih, kata Crowley, mewanti-wanti seluruh pihak yang terlibat dalam kisruh politik di Thailand bersama-sama bekerja mencari solusi atas perbedaan-perbedaan politik guna kian memperkuat demokrasi dan hukum di Negeri Gajah itu. "Amerika Serikat mendukung Thailand dan rakytanya selama masa sulit ini," ujarnya.

Dalam aksi bentrokan di salah satu persimpangan di area bersejarah di Bangkok itu 14 dari 19 korban tewas adalah warga sipil. Seorang di antaranya adalah seorang pewarta foto asal Jepang yang bekerja untuk Kantor Berita Thomson-Reuters. Pusat Medis Narethorn menyebutkan empat korban tewas lainnya adalah prajurit Thailand.

| THENATION | DPA | ANDREE PRIYANTO


Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

4 Maret 2024

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

18 September 2023

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

2 September 2023

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

30 Agustus 2023

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.

Baca Selengkapnya

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.

Baca Selengkapnya