Militer Thailand Menolak Gebuk Demonstran  

Reporter

Editor

Jumat, 9 April 2010 15:58 WIB

Tentara menyemprotkan gas air mata ke arah demonstran di Pathum Thani, Thailand. REUTERS/Sukree Sukplang
TEMPO Interaktif, BANGKOK - Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand Jenderal Anupong Paojinda mengatakan tak akan memakai kekuatan militer untuk memukul mundur para pemrotes Kaus Merah yang menuntut Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mundur. Hal itu dikemukakan seorang perwira tinggi di Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (CAPO), Jumat (9/4).

"Kami tak bisa [memakai kekuatan militer] karena akan menimbulkan kerugian," kata petinggi militer itu mengutip Jeneral Anupong seperti dilansir harian Bangkok Post. "Mereka semua adalah warga Thailand." Komentar itu disampaikan Jenderal Anupong saat menjawab permintaan Perdana Menteri Abhisit bilamana para pengunjuk rasa itu menolak untuk mundur dan membubarkan diri.

Perdana Menteri Abhisit sebelumnya mengatakan akan menegakkan ketertiban dengan menerapkan keadaan darurat di Ibu Kota Bangkok. Bahkan pemerintah sudah mengeluarkan surat penangkapan bagi para pemimpin aksi demo dari Front Bersatu Melawan Kediktatoran, yang kebanyakan merupakan pendukung bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, buron nomor satu Negeri Gajah itu.

"Terserah bagaimana keputusan perdana menteri," kata petinggi di komando itu seraya mengatakan bahwa ruang gerak militer terbatas. "Tapi sebelumnya mesti diselesaikan lewat kanal-kanal politis dulu." Pemimpin demo Jatuporn Prompan, Kamis (8/4) malam, malah mengatakan bahwa para pengunjuk rasa bakal digebuk mundur oleh militer malam ini.

Kata Jautporn isyarat itu ia ketahui setelah Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban menunjuk Panglima Divisi Infantri 2 Mayor Jenderal Waris Rojanapakdee. "Ia akan memimpin sebuah operasi untuk membubarkan Kaus Merah," kata Jatuporn. Sinyal senada juga dilontarkan Abhisit. "Saya tahu masyarakat jengkel. Saya dan orang-orang di sini (CAPO) juga kesal," ujarnya di televisi Kamis (8/4).

| BANGKOKPOST | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

4 Maret 2024

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

18 September 2023

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

2 September 2023

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

30 Agustus 2023

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.

Baca Selengkapnya

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.

Baca Selengkapnya