Pemerintah Thailand Tahan Tujuh Pemimpin Demonstran
Reporter
Editor
Kamis, 8 April 2010 23:10 WIB
Seorang petugas berjalan di depan truk yang terhantam sebuah granat di halaman parkir markas Partai Demokrat (6/4). AP Photo
TEMPO Interaktif, Bangkok -Pengadilan Pidana mengeluarkan perintah penangkapan bagi tujuh pemimpin Kaus Merah termasuk Arisman Pongruangrong, penyanyi yang sekarang putar haluan menjadi aktivis. Mereka diduga ikut dalam penyerbuan parlemen pada Rabu lalu.
Pengadilan mengatakan tindakan mereka melanggar hukum di bawah Keputusan Darurat untuk tiga dakwaan, yaitu menyusup ke kantor pemerintah, menahan dan menyebabkan orang lain kehilangan kebebasan, serta memaksa orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mereka dihadapkan pada ancaman hukuman lima tahun penjara.
Ribuan demonstran berunjuk rasa ke Gedung Parlemen pada Rabu setelah mengetahui bahwa Perdana Menteri dan kabinetnya mengadakan pertemuan di sana. Para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh Arisman menerobos pagar dan barisan polisi anti huru hara, serta memaksa masuk ke kompleks Gedung Parlemen, yang membuat pertemuan dihentikan mendadak.
Namun perdana menteri telah meninggalkan gedung sebelum demonstran tiba. Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban dan juru bicara pemerintah Panitan Wattanayagorn dan beberapa anggota parlemen Demokrat kemudian dievakuasi dengan helikopter.
Arisman berdalih dia hanya ingin menemui Suthep untuk mengajukan pertanyaan tentang sebuah bom yang katanya terlempar dari dalam kompleks DPR untuk pengunjuk rasa. Ia juga menambahkan, beberapa pengunjuk rasa melaporkan adanya senjata M16 dan senapan kaliber 9 mm, yang menunjukkan aparat dipersenjatai, tidak seperti laporan sebelumnya yang menyatakan aparat tidak dipersenjatai.