Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dalam sebuah pertemuan di Thailand (4/4). AP
TEMPO Interaktif, Hua Hin - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen kemarin mengatakan akan melarang mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra berkunjung ke negaranya selama unjuk rasa berlangsung di negara itu. Ia menegaskan tidak ingin negaranya dijadikan sebagai basis politik untuk menyerang negara lain.
Kelompok “Gerakan Kaus Merah” yang merupakan pendukung Thaksin sudah lebih dari dua pekan berunjuk rasa di Ibu Kota Bangkok. Mereka menuntut Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva segera membubarkan parlemen. Demo kian besar dan mereka sudah menguasai kawasan bisnis elite.
Hun Sen menyampaikan komitmennnya itu kepada Wakil Perdana Menteri Thailand Suthep Thaugsuban. Keduanya bertemu 40 menit di sela Konferensi Tingkat Tinggi Komisi Sungai Mekong di Hua Hin, Thailand. Ini merupakan kunjungan pertama Hun Sen ke negara tetangganya itu selepas hubungan memanas di antara kedua pihak.
Hun Sen menegaskan ia tidak akan membiarkan hubungan pribadinya dengan Thaksin mempenganruhi hubungan kedua negara. “Ia mengatakan kepada saya bahwa ia dapat memisahkan antara hubungan pribadi (dengan Thaksin) dan kepentingan nasional,” kata Suthep.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.