"Kami tak bermaksud membuat bom atom," kata Presiden Chavez. "Venezuela juga telah memasuki perlombaan ruang angkasa karena itu kami butuh bantuan dari Rusia yang punya pengalaman segudang." Menurut Chavez negaranya telah memiliki kemampuan membuat peluncur satelit dan sebuah pabrik satelit. "Kami telah melakukannya bersama Cina, tapi Rusia ingin kami memiliki teknologinya."
Bukan sekadar omong kosong, kehadiran bekas Presiden Rusia pada Jumat (2/3) itu disertai kehadiran satu unit Antonov 124, pesawat kargo raksasa buatan Rusia yang mengantar 4 heli tempur Mi-17 pesanan Departemen Pertahanan Venezuela. Negeri Penghasil Minyak Terbesar di Amerika Latin itu juga mendapat kredit US$ 2,2 miliar dari Rusia buat membeli Tank T72 dan peranti sistem anti-pesawat.
"Venezuela belum sepenuhnya memakai pinjaman sebesar US$ 2,2 miliar yang kami berikan dalam kerjasama jangka panjang pembaharuan persenjataan militer Venezuela," kata Putin. Venezuela dan Rusia juga menyepakati kerja sama eksplorasi minyak bumi di Venezuela timur yang bernilai multi juta dollar Amerika Serikat itu.
| ALJAZEERA | BBC | ANDREE PRIYANTO