Tahun 2009, 321 Warga Sipil Tewas Dibantai di Kongo

Reporter

Editor

Minggu, 28 Maret 2010 12:29 WIB

Shukuru Furaha (8thn) dirawat di Rumah Sakit Rutshuru, Kongo, (04/11) setelah terluka akibat bentrokan yang terjadi antara pasukan pemerintahan dengan pemberontak. Lebih dari 100 warga sipil terluka akibat bentrokkan ini. FOTO: AP Photo/Jerome Delay

TEMPO Interaktif, Dakar - Setidaknya 321 warga sipil tewas yang tidak dilaporkan sebelumnya, dalam pembantaian di Kongo pada akhir tahun 2009. Sementara penduduk desa yang lolos dari penculikan pemberontak dikirim kembali ke desanya dengan bibir dan telinga yang dipotong sebagai peringatan kepada orang lain bahwa hal yang sama akan menimpa mereka jika mencoba bicara.

Penyelidikan kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York, Human Rights Watch menyatakan dalam laporannya yang dirilis hari Sabtu (27/3) bahwa sedikitnya 250 orang lainnya diculik oleh Tentara Lord's Resistance selama serangan pemberontak di wilayah timur laut Makombo Kongo, termasuk tidak kurang dari 80 anak-anak.

Peneliti senior Human Rights Watch Anneke Van Woudenberg menyebut pembantaian Afrika itu "salah satu yang terburuk yang pernah dilakukan oleh LRA dalam 23-tahun berdarah sejarah."

Namun pembunuhan, yang terjadi dari 14-17 Desember setidaknya di 10 desa, telah dilaporkan selama berbulan-bulan.

Mayoritas mereka yang tewas adalah laki-laki yang diikat, beberapa terikat pada pohon-pohon, sebelum dihajar hingga tewas dengan dengan parang kapak. Sementara perempuan, kata laporan itu dibakar sampai mati.

Para pemberontak juga menculik anak-anak dan perempuan, yang dipaksa berbaris ke sebuah kota sejauh 60 mil (96 kilometer). Mereka yang berjalan terlalu lambat dihukum mati. Penduduk desa mengatakan mereka menemukan mayat-mayat di sepanjang jalan setapak dari Makombo ke kota Tapili di utara Kongo.

Lord's Resistance Army dianggap sebagai salah satu dari pasukan pemberontak Afrika yang paling brutal dan para pemimpinnya merupakan buruan Pengadilan Pidana Internasional. Awalnya kelompok ini berbasis di Uganda, lalu bergerak ke daerah utara Kongo hingga perbatasan Republik Afrika Tengah. Pembantaian tahun 2009 merupakan pola kekejaman terbaru mereka.

Tepat setahun lalu, setelah pemerintah daerah menyerang sebuah markas LRA, para pemberontak membalas dengan membunuh sedikitnya 865 warga sipil selama musim liburan Natal 2008, menurut Human Rights Watch.

Serangan tiga bulan lalu itu sangat mengerikan. Anak-anak diculik oleh para pemberontak, dipaksa mengeksekusi anak-anak lain yang telah melanggar aturan pemberontak. Dalam beberapa contoh didokumentasikan oleh kelompok hak-hak asasi manusia, anak-anak diperintahkan untuk membentuk sebuah lingkaran di sekeliling korban dan mereka bergiliran memukul anak itu di atas kepalanya dengan benda berat sampai meninggal.

Orang dewasa dimutilasi dan dikirim kembali ke desa mereka sebagai peringatan visual kepada mereka yang mungkin dianggap menyiagakan pihak berwenang.

Dalam satu contoh para pemberontak memotong bibir dan telinga dari enam korban yang dikirim kembali "dengan peringatan yang mengerikan kepada orang lain bahwa siapa pun yang mendengar atau berbicara tentang LRA juga akan dihukum," kata laporan itu.


AP | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

26 Maret 2017

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

Para milisi itu kemudian kabur dengan kendaraan dan membawa senjata milik polisi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

19 Oktober 2016

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

Sedikitnya, 20 orang tewas dalam pertempuran selama tiga hari antara etnis Pygmy dan Bantu.

Baca Selengkapnya

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

16 Agustus 2016

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

Penularan wabah demam kuning (yellow fever) yang sudah merenggut ratusan nyawa di tengah Afrika, kini dilaporkan bisa menyebar ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

15 Agustus 2016

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan pemberontak di Republik Demokratik Kongo timur laut.

Baca Selengkapnya

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

22 Maret 2016

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

Bemba dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kejahatan kemanusiaan di Republik Afrika Tengah (CAR) selama lebih-kurang satu dekade.

Baca Selengkapnya

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

23 Februari 2016

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

Kongo mengizinkan 150 anak diadopsi orang tua warga negara asing.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

20 Juni 2015

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

"Kami membutuhkan pengadilan ini untuk menunjukkan bahwa keadilan itu ada. Para pemerkosa itu mengerti bahwa mereka harus dihukum."

Baca Selengkapnya

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

26 November 2014

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

Setidaknya 48 wanita Kongo diperkosa setiap satu jam. Tingginya kekerasan seksual ini menjadikan Kongo sebagai negara paling tidak aman untuk wanita.

Baca Selengkapnya

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

3 November 2014

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

Pria yang tidak diidentifikasi itu diduga bagian dari kelompok Islam ekstremis ADF-NALU.

Baca Selengkapnya

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

6 Juni 2014

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

Pelarian ini dimulai ketika narapidana merebut senjata penjaga penjara.

Baca Selengkapnya