Gugatan Partai Suu Kyi Ditolak

Reporter

Editor

Rabu, 24 Maret 2010 09:40 WIB

Aung San Suu Kyi/BBC
TEMPO Interaktif, Rangoon -Mahkamah Agung Burma menolak pengajuan gugatan partai oposisi Burma yang dipimpin Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Sebelumnya, pada hari yang sama, partai Suu Kyi mengajukan gugatan melawan pemerintah junta militer agar membatalkan undang-undang pemilihan umum, yang baru saja ditetapkan pemerintah negara itu.

Juru bicara partai, Nyan Win, mengatakan Mahkamah Agung menolak menerima gugatan itu, dengan alasan tidak punya wewenang untuk menangani kasus seperti itu.

NLD menggugat undang-undang pemilu tersebut karena dinilai merugikan pemimpin mereka, salah satunya Suu Kyi. Sebab, dalam undang-undang yang ditetapkan pada awal bulan ini, terdapat pasal yang melarang siapa pun yang pernah menjalani hukuman penjara terlibat dalam pemilu.

Suu Kyi tahun lalu didakwa pengadilan melanggar peraturan pemerintah karena mengizinkan orang asing menginap di rumahnya, pada saat peraih hadiah Nobel itu menjalani hukuman tahanan rumah. Pengadilan menjatuhkan hukuman tahanan rumah selama 18 bulan.

"Kami mengambil langkah hukum melawan undang-undang pemilu karena tidak adil dan undang-undang itu melanggar hak asasi manusia, hak personal, dan hak organisasi," kata Nyan Win. Namun jawaban Mahkamah Agung membuat partai Suu Kyi kecewa.

Pemerintah junta Burma akan menggelar pemilu tahun ini. Pemilu kali ini merupakan yang pertama dalam dua dekade terakhir, yakni setelah partai Suu Kyi memenangi pemilu pada 1990. Tapi dengan terbitnya undang-undang baru, sulit bagi Suu Kyi berlaga kembali di panggung politik. Tak hanya Suu Kyi, lebih dari 2.000 anggota oposisi lainnya juga terancam tak bisa ambil bagian dalam pemilu nanti.

Selain melarang bekas narapidana terlibat pemilu, undang-undang itu mengatur agar partai mengeluarkan anggotanya yang pernah menjadi narapidana agar bisa ikut pemilu. Partai politik yang hendak ikut pemilu juga harus mendaftar di Komisi Pemilu dalam waktu 60 hari dan bagi siapa saja yang mengacaukan pemilu akan ditahan paling lama satu tahun.

AP | AL JAZEERA | TODAY ONLINE | SUNARIAH

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya