Kamboja Ancam Usir Utusan Khusus PBB  

Reporter

Editor

Selasa, 23 Maret 2010 12:17 WIB

TEMPO Interaktif, Phnom Penh -Pemerintah Kamboja mengancam akan mengusir utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa jika badan PBB, Tim Negara PBB (UNCT), tetap ikut campur urusan dalam negeri Kamboja.

Ancaman tersebut ditulis pemerintah Kamboja dalam surat yang diperlihatkan kemarin, yang dikirim ke koordinator warga PBB Douglas Broderick. Dalam surat yang dikirim pada Sabtu pekan lalu itu, Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong mengatakan PBB telah "melebihi batas mandatnya" dengan mengeluarkan pernyataan tentang minimnya konsultasi publik oleh pemerintah Kamboja dalam pembahasan Undang-Undang Antikorupsi.

"Komentar yang Anda buat berkaitan dengan pembahasan Undang-Undang Antikorupsi Kamboja melebihi batas dan mengintervensi urusan dalam negeri Kamboja yang tak bisa diterima," demikian pernyataan Hor Namhong.

Surat itu juga menyebutkan bahwa kepala kabinet Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Vijay Nambiar, telah bertemu dengan Duta Besar Kamboja untuk PBB, Sun Suon, di New York pada Jumat lalu, dan mengatakan bahwa PBB tidak menginstruksikan UNCT di Kamboja untuk membuat pernyataan atau saran ke media terkait pembahasan draf undang-undang itu. Karena itu, ditulis dalam surat tersebut, Kamboja mengajukan permintaan diplomatik resmi agar utusan khusus PBB ditarik.

Ahad lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, Koy Kuong, mengungkapkan, surat tersebut merupakan peringatan bagi UNCT.
"Jika Tim Negara PBB di Kamboja mengulangi lagi kritiknya yang mengintervensi urusan dalam negeri Kamboja, kami akan mengusir mereka sama seperti yang telah kami lakukan terhadap Thailand," kata Koy Kuong.

Peringatan ini menyangkut pernyataan yang dikeluarkan UNCT pada 10 Maret lalu, yang menulis beberapa catatan tentang kekurangan Undang-Undang Antikorupsi. Disebutkan dalam pembahasan undang-undang oleh parlemen, pemerintah tidak banyak melakukan konsultasi publik dan diskusi.

"Pembahasan draf undang-undang itu seharusnya berlangsung secara transparan melibatkan proses konsultasi guna memastikan isinya sesuai dengan standar internasional," demikian isi pernyataan itu.

UNCT juga mengimbau parlemen agar memberikan waktu yang cukup bagi anggota parlemen, masyarakat sipil, donatur, dan PBB untuk mempelajari undang-undang itu. Tapi, pada 12 Maret lalu, undang-undang itu disetujui senat.

STRAITS TIMES | PHNOMPENH POST | SUNARIAH

Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

14 Februari 2017

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya