Tentara Israel Tewas Ditembak Temannya Sendiri di Gaza
Reporter
Editor
Selasa, 23 Maret 2010 07:02 WIB
Tentara Israel di Jalur Gaza. AP/Tsafrir Abayov
TEMPO Interaktif, Gaza - Pasukan Israel menembaki satu sama lain di sepanjang perbatasan Gaza pada Senin waktu setempat. Kejadian ini menewaskan seorang tentara mereka sendiri dalam sebuah insiden di mana tiga orang penyusup Palestina tertangkap.
Ketegangan memuncak di sepanjang perbatasan Israel-Gaza bulan ini. Israel meluncurkan serangan udara berulang-ulang di wilayah yang diperintah Hamas sebagai balasan atas serangan roket dari pejuang militan yang menewaskan seorang pekerja Thailand di Israel selatan, pekan lalu.
Juru bicara militer Israel, menanggapi laporan media, termasuk televisi Al Arabiya mengatakan seorang tentaranya telah tewas. Penyebabnya, "Tewas akibat kesalahan tembak teman sendiri."
Dua pasukan Israel yang terpisah sebelumnya telah diperingatkan mengenai adanya kecurigaan penyusupan pejuang Hamas yang menguasai Gaza tetapi tidak tahu pasukan yang lain di daerah itu. "Salah satu pasukan Israel yang keliru mengidentifikasi tim pasukan di lokasi melepaskan tembakan," kata juru bicara tersebut.
Akibat kesalahan tembak tersebut seorang prajurit Israel tewas. Seorang kolonel ditunjuk untuk menyelidiki insiden tersebut. Dalam rangkaian kontak senjata itu tiga orang penyusup bersenjata juga ditangkap.
Namun tak satu pun dari kelompok-kelompok militan di Gaza mengaku bertanggung jawab terkait penyusupan tersebut. Mereka mensinyalir penyusup tersebut mencoba memasuki wilayah Israel untuk mencari pekerjaan.
Warga Palestina yang diblokir untuk memasuki wilayah Israel kerap menyusup di daerah perbatasan. Mereka bertujuan mencari pekerjaan di Israel.
Sebuah sumber keamanan Palestina di Gaza menyebutkan tentara Israel menembakkan artileri ke suatu daerah Palestina dan tenaga medis segera bertindak setelah dilaporkan ada satu orang yang terluka. Namun tidak jelas di mana orang tersebut terkena tembakan.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.