Israel Membandel, Tetap Bangun Pemukiman Yerusalem Timur
Reporter
Editor
Senin, 22 Maret 2010 16:16 WIB
Pembangunan apartemen di Jerusalem Timur (12/3). AP/Dan Balilty
TEMPO Interaktif, Yerusalem -Israel tak akan menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Demikian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dini hari tadi sebelum bertolak ke Washington. Hal itu seperti mengabaikan tuntutan Amerika Serikat bahwa pembangunan harus dihentikan dan sebuah krisis hubungan antara kedua negara yang bersekutu sejak lama tersebut.
Benjamin dijadwalkan bertemu Presiden Barack Obama besok, yang akan menjadi pertemuan kali pertama sejak krisis Amerika-Israel meruap 10 hari lalu. Pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur itu diprotes Palestina sebagai upaya Tel Aviv meluaskan wilayah.
“Sejauh pandangan kami, pembangunan di Yerusalem sama seperti pembangunan perumahan di Tel Aviv dan tak ada yang dilarang,” ujar Netanyahu enteng kepada kabinetnya. Tekad yang mendapat penentangan dari Washington itu menjadi sinyal Israel sengaja memanaskan krisis.
Menteri kabinet Israel mengatakan bahwa sementara ini tidak akan membekukan secara formal pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur tak akan dibatasi, seperti halnya Netanyahu membekukan pembangunan sementara selama 10 bulan di sebagian Tepi Barat dulu.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.