Jihad Jane, Syuhada Gagal dari Philadelphia

Reporter

Editor

Sabtu, 13 Maret 2010 09:44 WIB

TEMPO Interaktif, Philadelphia -Ia dikenal sebagai perempuan bengal. Dua kali kawin, pertama pada usia 16 tahun. Ia pernah didenda karena menyetir dalam keadaan mabuk, serta tiga kali mencuri di toko grosir dan sekali di toko piza. Sering berbicara dengan kucingnya, dan pernah mencoba bunuh diri.

Namun, kekasih dan para tetangganya tak percaya ia telah berubah menjadi muslimah radikal. Kurt Gorman, yang sudah lima tahun menjadi pacarnya, mengatakan bahwa dakwaan terhadap Colleen Renee LaRose itu hanya sebuah lelucon. “Ia orang berhati baik. Ia lebih banyak hidup di sekitar rumah,” katanya.

Tetangganya di kawasan Main Street, Pennsburg, Negara Bagian Philadelphia, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa LaRose, 46 tahun, sering berbicara keras-keras dengan dua kucing Persianya. Kristy Newell, sang tetangga, mengaku tak pernah melihat perempuan itu berbusana muslim. “Ketika saya melihat dia, ia sering mengenakan kaus dan celana pendek,” ujarnya.

Namun, kenyataannya, Pengadilan Federal Amerika akan menyidangkan LaRose, Kamis pekan depan. Ia didakwa berupaya membunuh kartunis Swedia, Lars Vilks, yang telah menggambar Nabi Muhammad berbadan anjing. Ia juga dituding merekrut lima teroris dan mengobarkan aksi teror ke seluruh dunia.

Di dunia maya, ia dikenal dengan nama Jihad Jane. Ia menulis dalam situsnya, siap mengorbankan nyawa demi kejayaan Islam. Dalam foto itu ia memakai kerudung dan cadar dengan menyisakan kedua matanya.

Pihak keamanan Amerika menduga LaRose mulai dirasuki paham teror setelah mereka mengunduh video pribadinya pada Juni 2008. Di sana ia mengungkapkan kemarahan sekaligus kesedihannya karena tidak mampu menolong penderitaan umat Islam di seluruh dunia.

Sehari setelah kematian ayahnya akibat serangan jantung pada Agustus 2009, ia pergi meninggalkan rumahnya di Pennsburg. Ia bahkan kabur membawa paspor pacarnya dan hard drive komputernya. Ia diduga menuju wilayah Asia Selatan untuk menemui calon suaminya. Di kawasan inilah terdapat kelompok Taliban dan Al-Qaidah yang berpusat di Afganistan dan Pakistan.

Akhir September tahun lalu, ia diduga berada di Swedia untuk melaksanakan misi pertamanya. Ia menulis dalam situsnya: “Akan menjadi satu kehormatan dan kegembiraan besar untuk mati atau membunuh. Hanya kematian yang dapat menghentikan saya di sini, dan saya sudah begitu dekat dengan sasaran!”

Semua tinggal rencana. Aparat intelijen dan keamanan menangkapnya saat ia turun dari pesawat di Bandar Udara Internasional Philadelphia, pertengahan Oktober 2009. Jihad Jane pun gagal mati syahid sesuai dengan keyakinannya.

BBC | CS Monitor | Salt Lake Tribune | Faisal Assegaf

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya