Australia Sambut Presiden SBY

Reporter

Editor

Rabu, 10 Maret 2010 20:40 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dalam lawatannya di Australia. Reuters
TEMPO Interaktif, CANBERRA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disambut hangat oleh Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan para anggota parlemen federal, Rabu (10/3), di ibukota Canberra. Ia presiden Indonesia pertama yang diundang untuk berpidato di hadapan sidang gabungan parlemen di negara kangguru itu.
"Saya merasa sangat terhormat oleh peristiwa bersejarah ini," kata Yudhoyono dalam pidatonya.

Hanya lima kepala negara lainnya yg diberi kehormatan tersebut dalam sejarah Australia, yakni Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Presiden George Bush, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, dan Presiden Cina Hu Jintao. Hubungan Australia-Indonesia mulai membaik sejak SBY terpilih sebagai presiden pada 2004 dan kian erat sejak terpilihnya Kevin Rudd, 2007.

"Hubungan Indonesia dan Australia telah mencapai tahap kemitraan strategis dimana kedua negara akan mulai bekerja sama lebih erat dalam menangani berbagai masalah," ujar Perdana Menteri Rudd. Pentingnya kunjungan SBY, yang kedua sejak ia menjabat presiden, ke Australia nampak dari besarnya rombongan yang terdiri dari 11 menteri, 5 gubernur (Bali, Maluku, NTB, NTT, Papua, dan Papua Barat).

Selama tiga hari di Canberra, para pejabat tinggi Indonesia bertemu dengan mitranya di pemerintah Australia sementara Kevin Rudd dan SBY juga berdiskusi tentang berbagai masalah, diantaranya, penyelundupan manusia (people smuggling), perobahan iklim, perekonomian dan pertukaraan program sosial-budaya.

Hasil-hasil konkret antara lain adalah kesepakatan pengelolaan para pengungsi yang terlantar di sekitar kepulauan Indonesia. Dalam upaya menertibkan 'dagang manusia' SBY dalam pidatonya mengatakan bahwa Indonesia akan menghukum pelaku bisnis penyelundupan manusia. "Siapa yang terbukti melepaskan pengungsi ke laut akan di seret ke pengadilan dan di vonis lima tahun penjara," kata SBY.

Ucapanya disambut oleh tepuk tangan oleh pendengar di parlemen, mengingat ini masalah politik yang peka dan yang oleh pihak oposisi jadi bahan serangan terhadap Kevin Rudd. Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperbaiki mekanisme penanganan pengungsi agar lebih efektif dan manusiawi. Pihak Australia menyetujui untuk membantu para nelayan yang ditangkap patroli Australia.

SBY dan Kevin Rudd juga sepakat untuk bekerja sama dalam penanganan masalah perobahan iklim, terutama REDD dan program emisi karbon di hutan-hutan. Namun soal ekstradisi buron-buron asal Indonesia yang kini bermukim di Australia kedua pemimpin itu belum mencapai keputusan bulat. Hanya dikatakan bahwa (soal ekstradisi) itu merupakan wewenang para menteri luar negeri dari kedua negara.

Namun, 'hadiah' yang tampaknya paling menyenangkan di parlemen adalah berita terbunuhnya teroris Dulmatin kemarin di Pamulang, yang diumumkan SBY ditengah pidatonya. Tepuk tangan meriah menyusul pengumuman tersebut. Maklum saja terorisme merupakan kekhawatiran utama masyarakat Australia setelah peristiwa bom Bali pada 2002 dan Kedutaan Australia pada 2006.

Perkembangan ini di tanggapi positif oleh media di Australia yang menjadi berita utama di siaran berita televisi maupun media cetak. Namun ada juga pihak yang menunjukkan kurang puasnya terhadap kunjungan SBY. Shirley Shackleton,78, ibu salah satu Koran peristiwa penembakan Balibo di Timor Leste, sempat menyampaikan surat khusus yang ia tujukkan kepada Presiden Yudhoyono.

Sebagaimana sahabat akrab, Kevin Rudd dan SBY saling bertukar cindera mata. Perdana Menteri Rudd memberikan hadiah gitar dengan inisial SBY kepada Presiden SBY. Adapun Presiden SBY memberikan kopi luwak serta rekaman lagu-lagu SBY kepada Kevin Rudd.

Yuli Ismartono (Canberra, Australia)

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya