Dalam pidatonya di depan prajurit Filipina, Arroyo menagaskan akan menghormati proses demokrasi bangsa dan akan memberikan jalan bagi presiden baru dalam pemilihan umum yang berlangsung 10 Mei mendatang.
"Seluruh pemerintahan kita mencurahkan perhatian untuk memastikan transisi berjalan lancar ke pemerintahan yang baru," kata Arroyo.
Pernyataan ini disampaikan Arroyo terkait tuduhan politikus dari oposisi dan sejumlah pengkritik lainnya yang menyebutkan bahwa Arroyo berusaha agar tetap bisa menjadi orang nomor satu di Filipina. Untuk tujuan ini, kata mereka, Arroyo melakukan sejumlah manuver rahasia, walaupun konstitusi mengharuskan dia tidak menjabat lagi.
Menurut oposisi, keinginan Arroyo untuk duduk di parlemen merupakan bagian dari manuvernya agar bisa mengubah konstitusi yang akan mengijinkannya menjadi perdana menteri pertama Filipina.
MYSINCHEW | SUNARIAH