Kesaksian Seorang Kolonel: Pemimpin Korea Utara Hidup Bergelimang Kemewahan  

Reporter

Editor

Jumat, 5 Maret 2010 17:44 WIB

AP| Kim Jong Il
TEMPO Interaktif , Wina - Seorang tentara berpangkat kolonel asal Korea Utara kemarin bercerita kepada AP bagaimana mewahnya kehidupan para pemimpin Korea Utara.

Menurut Kim Jong Ryul, yang telah menghabiskan 16 tahun hidupnya di bawah perlindungan Austria, mengungkapkan diktator terakhir Korea Utara Kim Il Sung beserta keluarganya hidup bergelimang kemewahan di saat rakyatnya berjuang mempertahankan hidup mereka.

Menurut Kim Jong Ryul, dalam buku barunya yang ditulis jurnalis Austria Ingrid Steiner-Gashi dan Dardan Gashi, sang “pemimpin besar” dan anaknya hingga Kim Jong Il telah menghabiskan jutaan untuk memanjakan diri mereka dengan barang-barang mewah dari barat, seperti mobil, karpet dan makanan eksotis.

Gaya hidup pemimpin Korea Utara, lanjutnya, jauh berbeda dengan rakyatnya yang kadang-kadang harus memakan kulit kayu untuk bertahan hidup. Jika mereka mengkritik pemerintah, mereka akan dikirim ke kamp kerja paksa.

Ketidakadilan inilah, ucap Kim, yang membuatnya berpura-pura mati di akhir salah satu perjalanannya pada Oktober 1994. Secara sembunyi-sembunyi ia kemudian memulai hidup baru di Austria dengan harapan rejim yang zalim tersebut akan jatuh dalam beberapa tahun.

Pada 1994 Kim Il Sung meninggal setelah beberapa tahun mengurus putranya untuk menggantikannya. Namun pergantian kepemimpinan ini ternyata tak membawa perubahan di Korea Utara. Karena itu, sang kolonel memutuskan bersuara dan menyampaikan kisah tersebut. “Tanpa buku ini, saya tidak ingin meninggal,” katanya kepada AP.

Advertising
Advertising

Menurut Kim Jong Ryul, dikatator terakhir mempunyai lusinan vila yang bertebaran dimana-mana. Tak hanya vila yang dilengkapi ventilasi khusus untuk mengantisipasi serangan nuklir, Kim Il Sung dan keluarganya juga gemar mobil mewah dan selalu memakan makanan enak dari negara lain, termasuk dari Austria.

“Saya sangat takut, mungkin saya akan dibunuh, ditembak dalam beberapa hari karena pengakuan ini,” ujar Kim yang fasih berbahasa Jerman.


AP | SUNARIAH

Berita terkait

Austria Larang Menteri Turki Kampanye Referendum

14 Maret 2017

Austria Larang Menteri Turki Kampanye Referendum

Kanselir Austria Christian Kern akan mencoba melarang menteri-menteri Turki berkampanye di Austria di depan warga Turki untuk referendum.

Baca Selengkapnya

Memperkosa Turis Jerman,8 WN Irak Dihukum Dipenjara 13 Tahun  

3 Maret 2017

Memperkosa Turis Jerman,8 WN Irak Dihukum Dipenjara 13 Tahun  

Kedelapan warga Irak itu berusia antara 22 tahun sampai 48 tahun.

Baca Selengkapnya

Austria Tangkap Pria Pengagum Hitler  

15 Februari 2017

Austria Tangkap Pria Pengagum Hitler  

Pria berdandan mirip Adolf Hitler muncul di Austria. Polisi kemudian menangkapnya karena mengagungkan Hitler adalah kejahatan.

Baca Selengkapnya

Meresahkan, Pria Berpakaian ala Hitler di Austria Diburu Polisi

14 Februari 2017

Meresahkan, Pria Berpakaian ala Hitler di Austria Diburu Polisi

Penduduk di dekat rumah kelahiran Hitler melihat sosok pria berpakaian seperti Hitler. Pria tersebut juga memotong rambut dan mencukur kumisnya seperti diktator itu.

Baca Selengkapnya

Sadis, Takut Ketinggalan Pesawat, Ibu Ini Buang Bayinya

16 November 2016

Sadis, Takut Ketinggalan Pesawat, Ibu Ini Buang Bayinya

Seorang ibu membuang bayinya ke dalam tong di toilet bandara karena hal sepele.

Baca Selengkapnya

Van der Bellen Menang Pemilu Presiden Austria Tersengit  

24 Mei 2016

Van der Bellen Menang Pemilu Presiden Austria Tersengit  

Pemilihan Presiden Austria mencetak sejarah baru dan tersengit, pemimpin oposisi Alexander van der Belle meraih suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Menyusul Macedonia, Austria Tutup Pintu Pengungsi

10 Maret 2016

Menyusul Macedonia, Austria Tutup Pintu Pengungsi

Macedonia menutup perbatasannya dengan Yunani bagi kaum imigran ilegal setelah Slovenia, Kroasia, dan Serbia.

Baca Selengkapnya

Bersendawa, Pria Ini Didenda Polisi Rp 1 Juta

27 Februari 2016

Bersendawa, Pria Ini Didenda Polisi Rp 1 Juta

Mehic didenda karena kesalahan bersendawa di depan polisi kota Wina, Austria dan perbuatannya dianggap merugikan orang lain.

Baca Selengkapnya

Banjir Pengungsi Suriah, Austria Mulai Perketat Perbatasan

7 September 2015

Banjir Pengungsi Suriah, Austria Mulai Perketat Perbatasan

Austria berencana mengakhiri izin masuk ribuan pengungsi Suriah yang terus mengalir ke negeri itu.

Baca Selengkapnya

Di Wina, Lampu Lalu Lintas Dilengkapi Tanda Homoseksual  

13 Mei 2015

Di Wina, Lampu Lalu Lintas Dilengkapi Tanda Homoseksual  

Kota Wina disebut sebagai simbol keterbukaan dan toleransi.

Baca Selengkapnya