Bom Tewaskan 17 Orang di Hari Pertama Pemilu Irak

Reporter

Editor

Jumat, 5 Maret 2010 00:46 WIB

TEMPO Interaktif, Baghdad - Serangkaian ledakan bom mengoyak Baghdad dan menewaskan sedikitnya 17 orang pada hari pertama pemungutan suara, Kamis. Kejadian ini menambah ketegangan di ibu kota Irak itu yang memang telah mencekam sejak hari pertama dimulainya pemilihan umum parlemen.

Kelompok pemberontak sebelumnya telah berulang kali mengancam akan menggunakan kekerasan untuk mengganggu jalannya pemilihan umum. Pemungutan suara ini sebagai upaya untuk menentukan siapa yang akan mengontrol jalannya pemerintahan setelah nanti pasukan Amerika hengkang dari Irak. Pemilu ini juga merupakan ujian apakah Irak dapat mengatasi pembagian sektarian secara tepat.

Dua ledakan telah menghantam pemilih di luar Tempat Pemungutan Suara. "Teroris ingin menghambat pemilu, sehingga mereka mulai meledakkan diri mereka di jalan-jalan," kata Deputi Menteri Dalam Negeri Irak, Khalid Ayden Qader, yang bertanggung jawab atas keamanan yang berhubungan dengan pemilu di negara ini.

Dia mengatakan, langkah-langkah pengamanan telah dilakukan untuk mencegah pengebom mencapai tempat-tempat pemungutan suara sehingga pelaku melakukan penyerangan di jalanan.

Korban tewas kebanyakan personel keamanan yang memberikan suara pada hari pertama karena mereka akan bekerja lebih berat untuk melakukan pengamanan pada Ahad.

Kamis adalah waktu untuk memberikan suara bagi mereka yang mungkin tidak dapat memberikan suaranya pada Ahad, seperti para tahanan, pasien di rumah sakit, dan tenaga medis.

Kepolisian menyebutkan, dalam serangan pertama sebuah roket menewaskan tujuh orang di wilayah Hurriyah, sekitar 500 meter dari tempat pemungutan suara. Berdasarkan laporan, ledakan itu disebabkan oleh sebuah bom yang tersembunyi di dalam tempat sampah.

Serangan kedua terjadi di Distrik Mansour ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan rompi peledak di dekat sekelompok tentara yang sedang membawa surat suara. "Peristiwa ini menewaskan enam orang dan melukai 18," kata polisi.

Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak memperkirakan sebanyak 600 ribu hingga 700 ribu orang dapat memberikan suaranya pada Kamis. Sekitar 19 juta dari 28 juta penduduk Irak, berhak memberikan suara dalam pemilu. Pemberian suara juga dilakukan oleh warga Irak yang berada di 16 negara di seluruh dunia.

Situasi Kota Baghdad sejak Kamis menegang. Ribuan tentara dikerahkan di seluruh penjuru ibu kota. Konvoi truk dan minibus yang membawa tentara dan personel keamanan lainnya terus bergerak ke tempat-tempat pemungutan suara.

Banyak toko-toko tutup dan jalan-jalan yang biasanya padat menjadi lengang. Penduduk yang belum memberikan suaranya memilih tinggal di dalam rumah. Terjangan badai pasir di jalan-jalan ibu kota membuat situasi menjadi lebih mencekam.


AP l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya