TEMPO Interaktif, Manila - Pasukan keamanan Filipina menangkap tiga anggota kelompok Jemaah Islamiyah terkait dalam serangan di Manila. Kepolisian Manila, Rabu (3/3), mengatakan penangkapan tersebut terkait munculnya kekhawatiran adanya orang-orang yang ingin merencanakan serangan di ibu kota.
Kepala Inspektur Francisco Montenegro mengatakan, pasukan elite tentara dan polisi nasional menyerbu sebuah rumah di Desa Maharlika, permukiman bagi komunitas muslim yang besar di distrik selatan dari Manila.
Ketiganya ditangkap ketika mereka sedang tidur. Mereka selanjutnya dibawa ke sebuah pangkalan militer untuk diinterogasi.
"Kami masih belum tahu apa yang sedang mereka lakukan di Manila, tetapi kami mengantisipasi beberapa serangan balasan oleh militan Islam setelah kematian salah satu pemimpin utama mereka bulan lalu," kata montenegro kepada wartawan.
Menurut dia, ketiga orang itu anggota kelompok yang dipimpin oleh Abdulbasit Usman, yang berada dalam daftar Departemen Luar Negeri. Kelompok tersebut terlibat serangkaian pengeboman di selatan Pulau Mindanao pada 2006.
Mereka adalah kelompok yang terkait dengan Jemaah Islamiyah, sebuah jaringan Islam militan Asia Tenggara. "Orang-orang kita menemukan granat, tutup peledak, dan kabel detonator ketika kita sedang mencari tempat persembunyian mereka," ungkap Montenegro.
Dia menambahkan, penggerebekan tersebut dilakukan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan setempat menyangkut kasus pembunuhan dan pembakaran yang didakwaan terhadap ketiga orang itu.
Ketiga orang itu menghadapi dakwaan atas serangan yang menewaskan puluhan orang dan pembakaran toko-toko di Tacurong, Koronadal, Kidapawan, dan Cotabato City di Mindanao tengah pada 2006.
Pada Januari, dilaporkan bahwa Usman telah tewas oleh sebuah serangan rudal yang ditembakkan pesawat Amerika Serikat di Pakistan. Namun, para pejabat keamanan setempat meyakini Usman yang merupakan seorang pakar pembuat bom yang kepalanya dihargai sekitar Rp 10 miliar itu, bersembunyi di daerah rawa-rawa Mindanao.
REUTERS l BASUKI RAHMAT
Berita terkait
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh
21 Agustus 2017
Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.
Baca SelengkapnyaDuh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh
27 Juli 2017
Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.
Baca SelengkapnyaMelukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops
8 Juli 2017
Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis
Baca SelengkapnyaFilipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat
27 Juni 2017
Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi
29 Mei 2017
Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.
Baca SelengkapnyaLelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita
28 Mei 2017
Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.
Baca SelengkapnyaSituasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI
27 Mei 2017
Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.
Baca SelengkapnyaGereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS
25 Mei 2017
Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.
Baca SelengkapnyaMelawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi
25 Mei 2017
Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.
Baca SelengkapnyaIni Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi
24 Mei 2017
Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.
Baca Selengkapnya