Kabinet Belanda Runtuh karena Sengketa Afghanistan

Reporter

Editor

Sabtu, 20 Februari 2010 13:13 WIB

TEMPO Interaktif, Denhaag - Kabinet Belanda akhirnya runtuh setelah perdebatan panjang akibat perbedaan pendapat mengenai pengerahan pasukan di Afghanistan.

Usai perundingan maraton selama 16 jam, perdana menteri dari partai Kristen Demokrat, Jan Peter Balkenende mengumumkan bahwa Partai Buruh berhenti dari pemerintahan.

Balkenende telah mempertimbangkan permintaan NATO agar pasukan Belanda tinggal di Afghanistan hingga 2010. Balkenende dan partai koalisi lainnya, Uni Kristen berkukuh untuk memenuhi desakan NATO untuk mempertahankan dan memperpanjang operasi pasukan Belanda di Afghanistan.

Tapi Partai Buruh, partai koalisi kedua terbesar, menentang usulan ini. Partai buruh berpendapat, Belanda sudah terlalu jauh ikut dalam perang di Afghanistan meski pada awalnya, partisipasi pasukan Belanda di Afghanistan hanya untuk misi perdamaian, bukan ikut berperang.

Sedikitnya 2.000 prajurit dari Belanda ikut serta menjaga perdamaian di Afghanistan tepatnya di wilayah selatan provinsi Uruzgan sejak 2006, dengan 21 tewas. Penempatan mereka telah diperpajang satu kali.

Seharusnya pasukan kembali ke rumah pada tahun 2008, tetapi mereka tetap tinggal karena tidak ada bangsa lain yang ditawarkan NATO sebagai pengganti. Hal itu seharusnya berakhir pada bulan Agustus 2010.

Runtuhnya pemerintah diumumkan setelah 16-jam rapat kabinet. Perdana Menteri Jan Peter Balkenende mengatakan tidak dicapai kesamaan pendapat antara berbagai pihak.

"Di mana tidak ada kepercayaan, sulit untuk bekerja sama. Tidak ada jalan yang baik untuk membiarkan kabinet ini untuk melangkah lebih jauh," katanya.

Sekretaris-Jenderal Anders Fogh Rasmussen mengatakan enam bulan yang lalu ketika dia memulai pekerjaannya bahwa prioritas adalah perang di Afghanistan. Sampai Juni 2009, ISAF memiliki lebih dari 61.000 personel dari 42 negara yang berbeda termasuk Amerika Serikat, Kanada, negara-negara Eropa, Australia, Yordania, dan Selandia Baru.

Sebagian besar pasukan asing di Afghanistan merupakan tentara Amerika, dan Presiden Barack Obama telah mengumumkan tambahan 30.000 tentara Amerika di Afghanistan.


BBC | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

NU Minta Partai Kubu 02 yang Ingin Gabung Tak Dijatah Kursi Ini

28 April 2019

NU Minta Partai Kubu 02 yang Ingin Gabung Tak Dijatah Kursi Ini

Ketua NU Jatim Marzuki Mustamar meminta Jokowi tidak memberikan jabatan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan kepada partai oposisi.

Baca Selengkapnya

Deretan Tokoh Ekonomi yang Disebut Prabowo Bakal Mengisi Kabinet

13 April 2019

Deretan Tokoh Ekonomi yang Disebut Prabowo Bakal Mengisi Kabinet

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengumumkan puluhan nama yang menurut dia merupakan putra-putri terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Kehilangan Setengah Perempuan dalam Kabinetnya

10 April 2019

Donald Trump Kehilangan Setengah Perempuan dalam Kabinetnya

Pengunduran diri Menteri Keamanan AS Kirsjten Nielsen menambah daftar perempuan yang mundur dari kabinet Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Tagih Laporan Pencairan Dana untuk Korban Bencana

16 Oktober 2018

Jokowi Akan Tagih Laporan Pencairan Dana untuk Korban Bencana

Jokowi mengumpulkan para menteri dan kepala lembaga di Istana Negara, untuk rapat kabinet paripurna membahas tentang bencana alam.

Baca Selengkapnya

7 Menteri Kabinet Jokowi yang Maju Caleg Diminta Fokus Kerja

19 Juli 2018

7 Menteri Kabinet Jokowi yang Maju Caleg Diminta Fokus Kerja

Menurut Pratikno, ketujuh menteri di Kabinet Kerja Jokowi yang menjadi caleg harus tetap fokus kerja meski nanti akan sibuk dengan jadwal kampanye.

Baca Selengkapnya

Menteri Rangkap Jabatan, Moeldoko: Tidak Usah Dikhawatirkan

24 Januari 2018

Menteri Rangkap Jabatan, Moeldoko: Tidak Usah Dikhawatirkan

Moeldoko berkeyakinan menteri yang merangkap jabatan di kepengurusan partai tetap akan bekerja dengan baik.

Baca Selengkapnya

Reaksi Beberapa Partai Soal Kabar Resuffle Kabinet Jilid 3

3 Januari 2017

Reaksi Beberapa Partai Soal Kabar Resuffle Kabinet Jilid 3

Sejumlah partai politik bergerak cepat menyiapkan kader mereka,
seiring santernya kabar rencana perombakan Kabinet Kerja jilid 3

Baca Selengkapnya

Masih Rangkap Jabatan, Apa Alasan Menteri Puan?  

3 Februari 2015

Masih Rangkap Jabatan, Apa Alasan Menteri Puan?  

Puan Maharani berdalih sudah tak aktif dalam kegiatan PDIP.

Baca Selengkapnya

Rapor Menteri Jokowi: Susi Juara, Menteri Jonan?

2 Februari 2015

Rapor Menteri Jokowi: Susi Juara, Menteri Jonan?

Angka kepuasan terhadap Susi cukup besar ketimbang tingkat kepuasan terhadap menteri lainnya.

Baca Selengkapnya

Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri  

21 Januari 2015

Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri  

"Kalau enggak sanggup, ya sudah. Banyak kok yang mau jadi

menteri," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya