TEMPO Interaktif, Washington - Komandan militer tertinggi Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, ditangkap di Karachi dalam sebuah operasi intelijen gabungan pasukan Amerika Serikat dan Pakistan, seperti yang dilaporankan The New York Times, Senin waktu setempat.
Mengutip keterangan pejabat pemerintahan Amerika, The Times menyebutkan Mullah Baradar sangat signifikan sebagai figur Taliban yang berhasil ditangkap sejak dimulainya perang di Afganistan. Ia kini menjalani intrograsi yang dilakukan oleh dinas rahasia Amerika dan Pakistan.
The Times mengaku tak begitu jelas menerima apa yang dibicarakan oleh pejabat tersebut, namun yang jelas menurutnya, Amerika berhasil menangkap pemimpin senior Taliban. Hasil penangkapan diharapkan dapat membujuk Mullah Baradar bersedia menunjukkan keberadaan pemimpin Taliban Mullah Muhammad Omar.
Belum lama ini Marinir Amerika dan NATO melakukan serangan besar-besaran terhadap basis-basis Taliban di Afganistan. Serbuan ini sebagai awal mula serangan sebelum Presiden Amerika Barack Obama benar-benar mewujudkan rencananya mengirimkan 30 ribu pasukan tambahan ke Afganistan untuk mencegah Taliban kembali sejak invasi 2001.
Menurut keterangan pejabat Amerika, seperti yang dikutip The Times, operasi penangkapan tersebut berkat laporan dinas rahasia militer Pakistan, Direktorat untuk Layanan Intelijen Internasiolan, bekerjasama dengan CIA.
REUTERS | CHOIRUL
Mengutip keterangan pejabat pemerintahan Amerika, The Times menyebutkan Mullah Baradar sangat signifikan sebagai figur Taliban yang berhasil ditangkap sejak dimulainya perang di Afganistan. Ia kini menjalani intrograsi yang dilakukan oleh dinas rahasia Amerika dan Pakistan.
The Times mengaku tak begitu jelas menerima apa yang dibicarakan oleh pejabat tersebut, namun yang jelas menurutnya, Amerika berhasil menangkap pemimpin senior Taliban. Hasil penangkapan diharapkan dapat membujuk Mullah Baradar bersedia menunjukkan keberadaan pemimpin Taliban Mullah Muhammad Omar.
Belum lama ini Marinir Amerika dan NATO melakukan serangan besar-besaran terhadap basis-basis Taliban di Afganistan. Serbuan ini sebagai awal mula serangan sebelum Presiden Amerika Barack Obama benar-benar mewujudkan rencananya mengirimkan 30 ribu pasukan tambahan ke Afganistan untuk mencegah Taliban kembali sejak invasi 2001.
Menurut keterangan pejabat Amerika, seperti yang dikutip The Times, operasi penangkapan tersebut berkat laporan dinas rahasia militer Pakistan, Direktorat untuk Layanan Intelijen Internasiolan, bekerjasama dengan CIA.
REUTERS | CHOIRUL
