Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

Reporter

Editor

Senin, 8 Februari 2010 11:56 WIB

TEMPO Interaktif, Beijing – Polisi Cina melacak kasus baru dari susu yang tercemar melamin. Pihak berwenang telah telah menutup perusahaan susu di daerah barat laut dan menyita 72 ton bubuk susu tercemar dengan melamin, di sebuah kompleks industri. Dari kasus pertama susu beracun telah menewaskan sedikitnya enam anak di tahun 2008.

Menurut koran Harian Cina, Senin (8/2), hampir 100 ton bubuk susu tercemar melamin mungkin masih berada di rak toko. Susu ini produk dari pabrik di Ningxia yang telah ditutup namun produknya masih berada di pasaran.

Sejumlah kasus melamin dalam susu telah muncul kembali dalam beberapa bulan terakhir, beberapa di antaranya tampaknya datang dari tumpukan kaleng susu formula lama yang terkontaminasi dan tidak pernah dimusnahkan.

Tiantian Dairy Co Ltd di Ningxia itu ditutup setelah ditemukan kemasan ulang dan 170 ton susu tercemar melamin-bubuk yang dijual telah diterima sebagai pembayaran utang, papar China Daily, mengutip pemerintah setempat.

Advertising
Advertising

Koran itu tidak mengatakan di mana susu itu berasal. Pekan lalu, tiga orang di sebuah perusahaan susu di negara tetangga provinsi Shaanxi ditangkap ketika berurusan dalam kesepakatan penjualan produk susu mengandung melamin ini. Padahal. Melamin adalah senyawa yang biasa digunakan dalam plastik atau pupuk, tetapi yang juga dapat ditambahkan pada makanan untuk menunjukkan tingkat protein yang tinggi dalam tes.

Perusahaan susu lain, Ningxia Panda, ditutup karena ada hubungan kuat dengan Shanghai Panda Dairy Co --yang ditutup akhir tahun lalu-- yang menjual produk tercemar dengan melamin.

Tidak ada laporan kematian atau penyakit dari tumpukan susu yang tercemar ini. Sekitar 300.000 anak-anak mencari perawatan medis, karena banyak yang mengalami batu ginjal, pada saat skandal susu bermelamin tahun 2008 terbongkar. Cina mengeksekusi dua orang di bulan November karena peran mereka tahun 2008 dalam skandal susu beracun ini.


REUTERS| NUR HARYANTO



Berita terkait

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

21 April 2015

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

Di Indonesia, amonium sulfat khusus makanan (food grade) tak beredar, sehingga petani memanfaatkan pupuk yang ada kandungan zat itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

26 Januari 2013

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

Melalui jejaring sosial petisi online, www.change.org, remaja itu berhasil mengumpulkan tanda tangan sekitar 200 ribu orang untuk menghilangkan bahan BVO.

Baca Selengkapnya

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

12 Agustus 2010

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

Sejumlah makanan ringan jenis permen dan minuman seperti Simon Coin, Hand Jelly, Jelly Buah, dan Madu Stik ini diketahui tak layak konsumsi karena kemasanya banyak rusak.

Baca Selengkapnya

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

4 Februari 2010

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

"Di saat seperti sekarang ini (Imlek) kan peredaran semakin banyak, BPOM pusat pasti akan membantu daerah untuk melakukan pengawasan di lapangan,"katanya.

Baca Selengkapnya

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

1 Juni 2009

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

Kebanyakan peralatan yang mengandung melamin itu diimpor dari Cina. Tapi ada juga yang produk lokal.

Baca Selengkapnya

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

22 Januari 2009

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

Pengadilan di Cina memvonis hukuman mati terhadap seorang pria yang dianggap bersalah membahayakan kesehatan masyarakat terkait skandal susu yang terkontaminasi melamin.

Baca Selengkapnya

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

20 Januari 2009

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

Peneliti Swiss berhasil mengembangkan teknik lebih cepat untuk mendeteksi produk minuman susu yang mengandung melamin. Sebelumnya butuh waktu 20 sampai 60 menit untuk mendeteksinya.

Baca Selengkapnya

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

16 Januari 2009

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

Sanlu dan perusahaan lainnya menawarkan kompensasi 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 320 juta untuk keluarga yang anak meninggal, 30 ribu Yuan untuk anak yang sakit parah, dan 2.000 Yuan untuk yang sakit ringan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

24 Desember 2008

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

Melalui pengadilan di Shijiazuang, Provinsi Hebei, pabrik susu Sanlu yang terbukti mengandung melamin dinyatakan bangkrut.

Baca Selengkapnya

WHO Batasi Kadar Melamin dalam Makanan

7 Desember 2008

WHO Batasi Kadar Melamin dalam Makanan

Jorgen Schlundt, direktur WHO untuk kemananan makanan mengatakan, batasan tersebut lebih rendah dibandingkan penetapan Uni Eropa, yaitu 0,5 miligram.

Baca Selengkapnya