Seorang Bocah Bertahun-tahun Diteror Setiap di Bandara

Reporter

Editor

Jumat, 15 Januari 2010 09:54 WIB

SKYNEWS

TEMPO Interaktif, New Jersey - Anak laki-laki usia delapan tahun dicurigai sebagai teroris setiap dia pergi berlibur bersama keluarga. Pasalnya, nama anak yang aktif menjadi anggota Pramuka ini bernama Michael Hicks, asal New Jersey, dipercaya masuk dalam daftar teroris. Akibatnya ia akan menjalani pemeriksaan lebih lama dibanding saudara-saudaranya di hampir setiap bandara.

Masalah dimulai enam tahun lalu ketika keluarganya akan terbang ke Florida dari Bandara Internasional Newark Liberty. Staf bandara mengatakan, nama Michael itu berada pada “daftar hitam" nama-nama teroris. Padahal, saat itu dia baru berusia dua tahun.

Sejak itu, ia selalu mendapati kesulitan untuk mendapatkan penerbangan tanpa masalah. Keterlambatan sering dialami Hicks, saat akan mengambil tempat duduk di pesawat, dan dia tidak bisa duduk bersama-sama dengan keluarga.

Nama Michael, oleh pemerintah berada pada daftar orang-orang yang mencurigakan, yang memicu tingkat keamanan yang lebih tinggi dari pada penumpang lain. Daftar ini dioperasikan oleh Pusat Penjaringan Teroris Amerika Serikat.

Setelah bertahun-tahun mengalami keterlambatan saat check-in dan menunggu izin dari keamanan, akhirnya Hicks merasakan terbang bersama keluarga baru-baru ini ke Bahama. Sebelumnya, ibunya merasa anaknya diperlakukan seperti teroris. "Dia tidak suka disentuh dan dia marah. Suatu kali ia berkata, 'jangan khawatir ibu, aku tahu Tae Kwon Do.'“

Advertising
Advertising

Ibu Hicks mengatakan, ia telah melakukan semua yang dia bisa kerjakan untuk mengeluarkan Michael dari daftar: "Saya mengerti mereka perlu lakukan hal ini karena kebutuhan untuk keamanan. Tapi seharusnya tidak mengambil (anak) delapan tahun."

Ternyata Michael tidak sendirian. Lebih dari 81.000 wisatawan frustrasi setelah meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk menghapus nama mereka dari daftar dan masih ada 25.000 kasus tertunda. Hicks kini telah membuat kelompok dalam Facebook yang dinamainya “Get Mikey Off The List.


SKYNEWS| NUR HARYANTO

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya