Kuba: AS Tak Punya Bukti Negeri Kami Dukung Terorisme

Reporter

Editor

Rabu, 6 Januari 2010 09:41 WIB

Presiden Kuba, Raul Castro (kiri), dan Presiden Kroasia, Stipe Mesić mendengarkan Lagu kebangsaan mereka dalam sebuah upacara di Istana Revolusi di Havana, Jumat (18/9). Mesić di Kuba pada kunjungan resmi. AP Photo/Javier Galeano
TEMPO Interaktif, Havana - Kuba memanggil diplomat AS, Selasa (5/1) waktu setempat, untuk menyampaikan protes atas pemeriksaan yang sangat ketat terhadap warganya yang akan terbang ke Amerika Serikat.

Menurut Josefina Vidal Ferreiro, Direktur Kemeterian Luar Negeri Kuba untuk Urusan Amerika Utara, kebijaksanaan AS merupakan bentuk "Diskriminasi."

"Kami menganggap Amerika Serikat telah mengumandangkan permusuhan terhadap Kuba," ujarnya dalam wawancara khusus dengan The Associated Press.

Vidal Ferreiro katakan, pemerintanya telah mengajukan protes dalam sebuah pertemuan sore hari dengan Jonathan Farrar, Kepala Bagian Kepentingan Kedutaan AS di Kuba. Demikian juga dengan diplomat Kuba di AS menyampaikan protes serupa kepada kantor Departemen Luar Negeri AS sehari sebelum pemanggilan itu.

Ahad lalu, Amerika Serikat mengeluarkan kebijaksanaan ekstra ketat terhadap penumpang pesawat terbang asal 14 negara untuk tujuan AS. Di antara negara-negara tersebut antara lain Kuba, Iran, Sudan, dan Syria. Hal itu berkaitan dengan ditangkapnya Abdullmuttalab, pemuda 28 tahun warga Nigeria, yang akan meledakkan pesawat di Detroit saat hari Natal.

"Argumen AS memasukkan Kuba ke dalam daftar sponsor teroris sangat tidak berdasar," terang Vidal Ferreiro.

Dia menambahkan, Kuba memiliki rekam jejak yang sangat bersih terhadap terorisme. Sebaliknya AS berstandar ganda, di Kuba negeri itu mendukung teroris sementara di pihak lain menentang terorisme.

AP | CHOIRUL




Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya