Mesir Buka Perbatasannya di Jalur Gaza

Reporter

Editor

Senin, 4 Januari 2010 11:41 WIB

AP/Eyad Baba

TEMPO Interaktif, Pihak berwenang Mesir secara berkala akan membuka perbatasan di Rafah, Jalur Gaza, untuk pelintas batas, namun dengan izin. Hal tersebut dinyatakan pejabat setempat, Ahad kemarin.

Sekitar 133 warga Palestina, sebagian besar mahasiswa, saban hari keluar masuk ke Mesir melalui Gaza dengan visa warga asing.

Selain untuk kepentingan studi juga untuk berobat. Sementara 25 orang lainnya beralasan, selama ini mereka tinggal di Mesir namun keluarganya hidup di Gaza. Oleh karena itu selama penutupan perbatasan Mesir di Gaza menyebabkan warga Palestina tidak bisa kembali ke rumah.

Pekan lalu, Mesir mengumumkan pembukaan perbatasannya di Rafah namun hanya untuk mereka yang akan masuk ke Gaza saja, kawasan yang sebagian dikontrol oleh Israel sejak 3-6 Januari.

Tak jauh dari perbatasan Mesir, ribuan aktivis internasional melakukan protes kepada pemerinah Mesir agar membuka perbatasannya dengan Palestina secara tetap. Sekitar 1300 anggota Gerakan Pembebasan Gaza (GFM) dari 40 negara berada di Mesir untuk membawa bantuan dan suplai berbagai keperluan sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Meskipun demikian, pemerintah tetap keukeuh tidak akan membuka perbatasan tersebut secara luas. Pembukaan hanya untuk 100 orang anggora GFM melintasi perbatasan. Akhirnya 92 anggota GFM berhasil memasuki Gaza untuk bertemu dengan organisasi non pemerintah dan saksi utama perusakan Gaza akibat perang tahun lalu, kata anggota Gerakan kepada Al Jazeera.

Menurut Ann Wright, koordinator Gerakan, Jumat pekan lalu GFM sepakat mengeluarkan maklumat "Deklarasi Kairo", sebuah dokumen berisi diakhirinya pendudukan Israel atas wilayah Palestina, serta mendukung boikot atas investasi dan sanksi terhadap Israel sebagaimana yang ditetapkan dalam hukum internasional.

Dukungan terhadap maklumat itu disampaikan oleh utusan Afrika Selatan. Menurut utusan itu, Israel telah menerapkan politik apartheid seperti yang pernah terjadi di negerinya.

Wright merupakan pensiunan kolonel angkatan darat AS dan diplomat yang pernah protes atas perang Irak 2003 lalu. Dia berharap Gerakan terus melakukan kegiatannya untuk menarik perhatian internasional.

"Saya kira hal ini benar-benar tak dapat diprediksi bisa terjadi di Mesir," ujar Wright.

ALJAZEERA | CA

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya